Kamis, 28 Juni 2012

Wagub: Festival Rendang untuk Pertahankan Kuliner Sumbar


PADANG, KOMPAS.com--Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim mengatakan, Festival Rendang yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Barat merupakan upaya untuk mempertahankankuliner daerah setempat.
"Rendang salah satu kuliner yang harus dipertahankan oleh masyarakat Sumbar," kata Muslim Kasim di sela-sela menghadiri Festival Rendang yang berlangsung di Padang pada 25 hingga 27 Juni, Rabu.
Menurutnya,rendang bukan sekedar kreatifitas memasak, akan tetapi lebih sebagai upaya masyarakat Sumatera Barat dalam mengembangkan budaya bangsa. "Generasi muda juga harus bisa menjiwainya, karena makan an khas Sumbar mempunyai cita rasa tersendiri dan harus diperkenalkan kepada dunia dalam upaya pengembangan budaya bangsa," katanya.
Dia menambahkan, masyarkat Sumbar cukup bangga makan an rendang telah termasuk makan an terlezat di dunia. Kelezatan ini telah mengantar rendang menjadi ikon baru, sebagai makan an terlezat di dunia. "Masakan khas Sumbar ini selalu menjadi menu favorit restoran padang yang tersebar di Nusantara maupun manca negara,"kata Muslim Kasim.
Dia mengatakan, dari aspek ekonomi rendang juga akan dapat dikembangkan menjadi industri yang bisa meningkatkan ekonomi. "Apalagi bila dikemas dalam berbagai kreasi dan variasi sehingga akan meningkatkan daya tarik sehingga orang untuk membeli," katanya.
Dia menambahkan, dengan melakukan inovasi dalam berbagai tampilan dan kemasan tanpa meninggalkan pakem rasa dari rendang yang orisinal tentunya lebih mengundang selera. "Rendang adalah jenis makan an yang bisa tahan lama dan awet, dibuat tanpa ada bahan pengawet," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf, Achyaruddin, mengatakan, pemerintah telah mendaftarkan rendang  sebagai warisan budaya ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO). "Makanan tradisional dari Sumbar didaftarkan ke UNESCO pada tahun 2010 dengan nomor registrasi 776," katanya.
Dia menambahkan, tidak menjadi persoalan lagi bagi masyarakat Sumbar walaupun Malaysia telah klaim rendang sebagai warisan budaya. "Kalau ada yang berani mengaku sebagai pemilik warisan budaya yang telah ditetapkan UNESCO, maka negara yang bersangkutan bisa dituntut," katanya.

Berikut Foto- foto dari FESTIVAL RENDANG dari situs http://www.padangkini.com:

FESTIVAL RENDANG:


Peserta dari berbagai kota dan kabupaten memamerkan rendang khas pada Festival Rendang Padang 2012 di Taman Budaya, Padang, Selasa (26/6/2012)

 

KULINER MINANG:


Rendang dan aneka kuliner tradisional minang dipamerkan di arena Festival Rendang Padang yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumbar, Selasa

RANGKIANG RENDANG:

Rendang dan kentang menghiasi miniatur rangkiang di arena Festival Rendang Padang 2012, Taman Budaya Sumatera Barat, Padang, Selasa (26/6/2012).

12 Budaya Nasional Sudah Diakui UNESCO


PADANG, KOMPAS.com--Kementerian Pariwisita dan Ekonomi Kearitif (Kemenparekraf) berencana akan mendaftarkan warisan budaya Indonesia ke UNESCO. "Kita setiap tahun berencana akan memilih satu dari warisan budaya untuk menjadi warisan budaya dunia yang akan didaftarkan ke UNESCO," kata Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Achyaruddin, di Padang, Rabu.
Menurutnya, pemerintah sudah berhasil memasukan 12 budaya nasional yang diakui UNESCO, antara lain seperti keris, batik, angklung dan tari saman. "Terakhir rendang makan an khas Sumbar telah didaftarkan ke UNESCO pada 2010 dengan nomor registrasi 776,"katanya.

'Lindungi' Rendang, Sumatera Barat Gelar Festival

www.rendangpadangenak.blogspot.com
  


Ia menambahkan, pemerintah akan menginventarisasi peninggal warisan budaya Indonesia yang akan didaftarkan ke UNESCO sedikitnya
hingga saat ini ada sekitar 2.107 kebudayaan Indonesia yang dicatatkan.
Jika melihat kekayaan budaya Indonesia maka jumlah tersebut akan terus bertambah. "Inventarisasi kebudayaan nasional menjadi salah satu benteng kuat untuk menegaskan jika kebudayaan-kebudayaan tersebut adalah warisan kebudayaan Indonesia, bukan negara lain," katanya.
Dikatakan juga , UNESCO memiliki mekanisme tersendiri untuk menerima pengajuan verifikasi sebuah kebudayaan dari negara tertentu.
"UNESCO punya mekanisme. Per tahunnya hanya 3 kebudayaan yang didaftarkan," katanya.
Menurutnya, begitu banyak pembuktian yang harus dilakukan sebelum Unesco memberikan satu sertifikat yang memberitahukan bahwa satu hasil budaya, barang atau wilayah tertentu benar-benar milik bangsa yang mengajukan usulan.
"Keputusan yang diambil melalui suatu sidang Unesco ini memberikan satu gambaran bahwa satu budaya yang telah diakui oleh Unesco memunyai nilai tersendiri, baik bagi bangsa yang bersangkutan maupun bagi bangsa lain," katanya.
Ia menambahkan, semua orang menaruh rasa hormat dan menghargai apa yang telah diputuskan oleh UNESCO dalam mendaftarkan warisan budaya. "Pengakuan dari UNESCO tersebut dapat mengangkat pamor negara yang bersangkautan dan dianggap sebagai negara berbudaya tinggi," katanya.

Keris, Pusaka Budaya Nusantara

Penulis : Cokorda Yudhistira | Kamis, 28 Juni 2012 | 23:59 WIB



google.comKeris Bali
DENPASAR, KOMPAS.com -- Keris sudah diakui dunia sebagai warisan budaya asal Indonesia. Tradisi keris seharusnya dilestarikan karena di dalam keris terkandung tuntunan hidup, tatanan perilaku, estetika, dan budaya luhur.
Demikian benang merah dalam sarasehan Penguatan Keris sebagai Representasi Pusaka dan Peradaban Bangsa, yang dilangsungkan di aula Museum Bali, Denpasar, Bali, Kamis (28/6/2012). Sarasehan tentang keris itu serangkaian dengan acara Petinget (Peringatan) Rahina Tumpek Landep, yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar.
Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Udayana, I Nyoman Weda Kusuma menyatakan, pada masa lalu keris berfungsi sebagai senjata tikam saat berperang dan benda pelengkap upacara. Fungsi keris masa kini menjadi aksesori, simbol budaya, dan benda koleksi bernilai estetika.
Pembicara lain dalam sarasehan keris, pengajar di Fakultas Sastra Universitas Udayana, Ida Bagus Rai Putra mengemukakan, keris adalah benda budaya warisan leluhur yang memiliki kelebihan, antara lain taksu, nilai religius, dan ageman jati diri.
Keris, menurut Rai Putra, merupakan produk budaya unggulan, yang memiliki nilai rasa, tidak hanya sebatas fungsi dan kegunaan secara lahiriah namun merasuk pada sisi mendalam kehidupan manusia.
Acara Patinget Rahina Tumpek Landep, yang antara lain diisi pameran keris pusaka, berlangsung sejak Rabu (27/6/2012) sampai Jumat (29/6/2012).

Editor :
Nasru Alam Aziz



Beras merah diolah menjadi minuman


Ilustrasi Beras Merah (kebonndeso.blogspot.com)

Denpasar (ANTARA News) - Hasil pertanian beras merah tidak hanya dinikmati sebagai bahan utama makanan namun bisa diolah menjadi minuman seperti teh dan kopi yang diproduksi di Desa Jatiluwih, Kabupaten Tabanan, Bali.

"Ide membuat teh dan kopi dari beras merah itu muncul karena banyak beras merah yang hancur dan tidak utuh dibuang percuma," kata pembuat teh dan kopi dari beras merah, Grace M. Tarjoto.

Dia mengatakan bahwa beras merah yang diterima masyarakat adalah beras merah yang masih utuh.

Insinyur Kimia yang kini serius menjadi petani beras merah itu menjelaskan proses pembuatan teh dan kopi dari beras merah yang dibuat cukup sederhana.

Beras merah yang tidak utuh dan hancur dikumpulkan untuk dibersihkan. Beras merah itu kemudian disanggrai hingga timbul aroma dan diaduk selama sekitar lima menit.

Setelah itu beras merah yang telah disanggarai kemudian diangkat dan didinginkan untuk selanjutnya dikemas kedalam plastik.

Beras merah yang sudah disanggrai pun bisa langsung disaring untuk mendapatkan teh.

Sementara untuk pembuatan kopi juga menjalani proses serupa. Hanya saja, ditambahkan lima persen kopi arabika sebagai penambah aroma wangi.

Teh dan kopi dari beras merah, lanjut Grace, ternyata diminati tidak hanya masyarakat lokal tetapi juga wisatawan asing yang berkunjung ke kawasan sawah Jatiluwih.

Mereka sebagian berasal dari dari Australia, Filipina, Amerika Serikat dan negara asing lainnya.

"Rasanya manis dengan aroma beras merah yang kental," kata seorang peminat teh beras merah, Deasy.
(ANT)


Sumber

Senin, 25 Juni 2012

Batik "mbeling" gunakan pewarna dari rumput laut


Ilustrasi Batik (goodhousekeeping.co.id)
Pekalongan (ANTARA News) - Perajin batik dari Pekalongan, Harris Riadi memilih mewarnai batik "mbeling" buatannya dengan pewarna alami dari rumput laut.

"Pewarnaan batik mbeling dengan menggunakan rumput laut ternyata menghasilkan karya produk yang luar biasa yang selama ini belum pernah dimanfaatkan oleh perajin batik Kota Pekalongan," katanya, Sabtu.

Disebut batik "mbeling" karena bahan yang digunakan bukan kain yang biasa digunakan, melainkan jins dan dengan motif karikatural berisi pesan dan kritik sosial.

Harris mengatakan umumnya, perajin Pekalongan memanfaatkan sisa limbah perkebunan seperti daun-daunan dan serabut kelapa sebagai bahan pewarna alami.

"Hampir semua bahan pewarna batik alami yang berasal dari darat telah dicoba oleh perajin batik. Oleh karena itu, kami mencoba menciptakan kreasi baru batik mbeling berbahan jins ini dengan memanfaatkan bahan warna rumput laut," katanya.

Proses pembuatan batik "mbeling" diperkirakan memerlukan waktu satu minggu dan akan dijual ke pasar lokal dan mancanegara. 

Sebelumnya, Harris mengaku membuat batik "mbeling" karena selama ini kebanyakan perajin hanya mengandalkan motif umum seperti bunga dan burung.

Variasi motif batik yang tidak berkembang, menurut dia, membuat pembeli batik menurun.


Sumber:http://www.antaranews.com/berita/317773/batik-mbeling-gunakan-pewarna-dari-rumput-laut

Jumat, 22 Juni 2012

Tari Tor-Tor, Tarian Tradisional Batak Sumatera Utara



Uploaded by  on Apr 29, 2007
Tortor Dance, performed at the Indonesian Night of Mayo Clinic Scottsdale, Arizona, on 27 April 2007, by: Priska Tandysraya, Meryl & Ritha Simanjuntak.

Tari Tor-Tor, Tarian Tradisional Batak Sumatera Utara

Tarian Tor-tor khas suku Batak, Sumatera Utara. Tarian yang gerakannya se-irama dengan iringan musik (magondangi) yang dimainkan dengan alat-alat musik tradisional seperti gondang, suling, dan terompet batak.


Tari tor-tor dulunya digunakan dalam acara ritual yang berhubungan dengan roh, dimana roh tersebut dipanggil dan "masuk" ke patung-patung batu (merupakan simbol dari leluhur), lalu patung tersebut tersebut bergerak seperti menari akan tetapi gerakannya kaku. Gerakan tersebut meliputi gerakan kaki (jinjit-jinjit) dan gerakan tangan.

Jenis tari tor-tor pun berbeda-beda, ada yang dinamakan tor-tor Pangurason (tari pembersihan). Tari ini biasanya digelar pada saat pesta besar yang mana lebih dahulu dibersihkan tempat dan lokasi pesta sebelum pesta dimulai agar jauh dari mara bahaya dengan menggunakan jeruk purut. Ada juga tor-tor Sipitu Cawan (Tari tujuh cawan). Tari ini biasa digelar pada saat pengukuhan seorang raja, menurut legenda tari berasal dari 7 putri kayangan yang mandi disebuah telaga di puncak Gunung Pusuk Buhit. Kemudian ada tor-tor Tunggal Panaluan merupakan suatu budaya ritual. Biasanya digelar apabila suatu desa dilanda musibah, maka tanggal ditarikan tari tor-tor, akan ditentukan oleh para dukun untuk mendapat petunjuk solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Sebab tongkat tunggal penaggalan adalah perpaduan kesaktian Debata Natolu yaitu Benua atas, Benua tengah dan Benua bawah

Dalam perkembangannya tarian tor-tor ada dalam berbagai acara adat Batak, maknanya disesuaikan dengan tema acara adat yang sedang dilakukan. Dan untuk lebih memeriahkan tari tor-tor, sebagian penonton memberikan saweran kepada penari tor-tor yang diselipkan di tangan penari tor-tor dan sang pemberi saweran melakukannya sambil menari tor-tor juga.





Sumber:
Serial Salam Sahabat Nusantara Sumatera Utara

Mengupas Sejarah dan Makna Tari Tor-Tor


"Tor-tor" berasal dari suara entakan kaki penarinya di atas papan rumah adat Batak. Penari bergerak dengan iringan Gondang.

tari tortor,sumatra utaraTari Tor-tor dari Sumatra Utara, ditampilkan saat ada ritual panen, kematian, dan penyembuhan. Wujudnya mulai bertransformasi di wilayah perkotaan karena menjadi tontonan, tidak semua yang melihatnya ikut terlibat (Irsan Mulyadi/Fotokita.net)
Melimpahnya kebudayaan Indonesia terlihat dari beragamnya bentuk pertunjukan, tarian, alat musik, dan pakaian. Bukan hal mudah untuk menciptakannya karena harus mencurahkan akal budi dan daya upaya masyarakat suatu wilayah. Wajar jika kemudian terjadi perdebatan panjang saat Tari Tor-tor dan Gordang Sembilan (Gondang Sembilan) dari Mandailing, Sumatra Utara, dinyatakan akan menjadi hak cipta Malaysia.
Menurut Togarma Naibaho, pendiri Sanggar budaya Batak, Gorga, kata "Tor-tor" berasal dari suara entakan kaki penarinya di atas papan rumah adat Batak. Penari bergerak dengan iringan Gondang yang juga berirama mengentak. "Tujuan tarian ini dulu untuk upacara kematian, panen, penyembuhan, dan pesta muda-mudi. Dan tarian ini memiliki proses ritual yang harus dilalui," kata Togarma kepada National Geographic Indonesia, Selasa (19/6).
Pesan ritual itu, lanjut Togarma, ada tiga yang utama. Yakni takut dan taat pada Tuhan, sebelum tari dimulai harus ada musik persembahan pada Yang Maha Esa. Kemudian dilanjutkan pesan ritual untuk leluhur dan orang-orang masih hidup yang dihormati. Terakhir, pesan untuk khalayak ramai yang hadir dalam upacara. Barulah dilanjutkan ke tema apa dalam upacara itu.
"Makna tarian ini ada tiga, selain untuk ritual juga untuk penyemangat jiwa. Seperti makanan untuk jiwa. Makna terakhir sebagai sarana untuk menghibur," imbuh mantan pengajar Seni Rupa dan Desain di Universitas Trisakti, Jakarta itu.
tari tortor,sumatra utaraTari Tor-tor dari Sumatra Utara. Tarian ditampilkan dengan maksud membangkitkan jiwa yang ada dalam diri manusia. (Feri Latief)
Durasi Tari Tor-tor bervariasi, mulai dari tiga hingga sepuluh menit. Di tanah Batak, hal ini tergantung dari permintaan satu rombongan yang mau menyampaikan suatu hal ke rombongan lain. Dimintalah satu buah lagu pada pemusik. Jika maksud sudah tersampaikan, barulah tarian dihentikan.
Tarian ini akhirnya bertransformasi di Ibu Kota karena mulai ditampilkan di upacara perkawinan. Jika sudah sampai di upacara ini, bentuknya bukan lagi ritual melainkan hiburan. Karena menjadi tontonan dan tidak semua yang hadir ikut terlibat dalam tarian tersebut.
Memang belum ada buku yang mendeskripsikan rekam sejarah Tari Tor-tor dan Gondang Sembilan. Namun, ditambahkan oleh Guru Besar Tari Universitas Indonesia Edi Sedyawati, sudah ada pencatatan hasil perjalanan di zaman kolonial yang mendeskripsikan Tari Tor-tor.
Meski demikian, sama seperti kebudayaan di dunia ini, Tari Tor-tor juga mengalami pengaruh dari luar yaitu India. Bahkan jika ditelusuri lebih jauh pengaruhnya bisa tercatat hingga ke Babilonia.
Gondang Sembilan
Tari Tor-tor selalu ditampilkan dengan tabuhan Gondang Sembilan. Warga Mandailing biasanya menyebutnya Gordang Sembilan, sesuai dengan jumlah gendang yang ditabuh.
Jumlah gendang ini merupakan yang terbanyak di wilayah Suku Batak. Karena gendang di wilayah lainnya seperti Batak Pakpak hanya delapan buah, Batak Simalungun tujuh buah, Toba enam buah, dan di Batak Karo tingga tersisa dua buah gendang.
Menurut analisa Togarma, banyaknya jumlah gendang ini ada hubungannya dengan pengaruh Islam di Mandailing. Di mana besarnya gendang hampir sama dengan besar bedug yang ada di masjid. "Ada kesejajaran dengan agama Islam. Bunyi gendangnya pun mirip seperti bedug."
Gendang ini juga punya ciri khas lain yakni pelantun yang disebut Maronang onang. Si pelantun ini biasanya dari kaum lelaki yang bersenandung syair tentang sejarah seseorang, doa, dan berkat. "Senandungnya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunitas peminta acara," imbuh Togarma.
Sayangnya keindahan budaya Tari Tor-tor dan Gondang Sembilan ternoda dengan kurangnya penghargaan. Sulit mencari pihak yang mau membiayai pagelaran budaya ini, terutama di Ibu Kota. Hanya karena pejuang-pejuang seni Batak, Tari Toro-tor dan Gondang ini masih tumbuh dan terlihat keberadannya.
"Kebudayaan itu pengisi batin, bagian dari kehidupan. Karena hidup tidak cukup dengan makan saja, jiwa juga harus terisi seni," ujar Togarma.
(Zika Zakiya)

Kamis, 21 Juni 2012

Aksesori Indian Buatan Bandung Tembus Eropa

BANDUNG- Di teras depan rumah bernomor 17, di Jalan Rasdan, Astanaanyar, Bandung, terlihat sejumlah tengkorak kepala domba dan sapi yang dipajang di dinding. Dari bentuk yang kecil sampai yang besar. Tampak juga seekor elang hidup berukuran sedang, yang bertengger di sepotong kayu.

Pemandangan rumah dari depan itu sudah mendeskripsikan gaya ala Indian. Bahkan, dua drum besar yang terbuat dari kayu seperti di film-film koboi diletakkan di dekat pintu masuk. Di tempat inilah, Nandar memproduksi beragam aksesori suku Indian.

Pria berusia 44 tahun ini membuat pernik Indian dari alas kaki sampai tutup kepala. Semuanya terbuat dari kulit sapi dan kambing, dengan harga mulai Rp 10 ribu sampai Rp 40 jutaan. Sekitar 80 persen barang produksinya pun diekspor ke sejumlah negara.

"Sebagian besar diekspor ke negara-negara di Eropa, seperti Swedia, Belanda, Jerman, dan Spanyol. Sisanya ke Amerika, Malaysia, dan Jepang. Permintaan banyak dari Eropa kalau memasuki musim panas dan musim dingin," katanya ketika ditemui Tribun di rumahnya, Selasa (19/6) siang.

Nandar mengaku sudah tertarik dengan aksesori Indian sejak usia 6 tahun. Dia selalu bermain dengan mainan Indian. Hobi itu diteruskannya pada usia remaja. Pada saat menjadi siswa SMAN 11 Bandung, ia sudah mulai membuat aksesori, seperti gelang dan kalung dari kulit.

Bahkan, hasil ciptaannya itu dipamerkan kalau ada even bazaar di sekolah. Tidak sedikit teman-temannya yang kemudian memesan atau meminta dibuatkan aksesori Indian. Selain itu, kalau libur atau Minggu, suami dari Jamilah ini sering menawarkan buatannya itu ke tempat-tempat wisata. Untuk memperoleh referensi model Indian, dia rajin menunggu majalah bekas di Cikapundung.

Permintaan aksesori Indian berkembang pesat. Ayah tiga anak ini kemudian membuat nama Parta Porte, Native's American Art, di rumahnya. Semua produksi aksesori Indian dibuat di sini, dari kategori pernak-pernik Indian sampai barang kontemporer dengan literatur Indian.

Untuk memenuhi permintaan pasar, Nandar dibantu 28 karyawan. Kapasitas produksinya bisa mencapai 1.000 unit dalam sebulan, tergantung jenis item pesanan. Namun, Nandar menerapkan maksimum order sebagai antisipasi pesanan yang datang secara bersamaan.

"Memang sejak dua tahun belakangan, krisis di Eropa sudah mulai terasa. Pesanan sedikit berkurang. Saya mengatasinya dengan mengubah target pasar. Sekarang lebih memfokuskan yang sifatnya kalangan menengah ke atas. Justru pasar lokal juga sudah mulai ada kenaikan permintaan pasar," ujarnya.

Menurut Nandar, peningkatan pasar domestik itu lebih disebabkan mulai meningkatnya paham konsumen tentang Indian walaupun pangsa pasarnya masih sebatas komunitas atau remaja. Berbeda dibandingkan di luar negeri yang memiliki pangsa pasar tak  terbatas.

"Kalau diakumulasikan dalam setahun bisa mencapai Rp 1,5 miliar. Dibandingkan dengan dua tahun lalu meningkat. Kendala pasti ada, tapi seninya kalau sudah menemukan solusi, justru hasilnya lebih mudah. Apalagi saya juga masih berkomunikasi dengan orang Indian di Amerika yang mengapresiasi karya ini," katanya.
Sumber:http://jabar.tribunnews.com/2012/06/20/aksesori-indian-buatan-bandung-menyebar-ke-eropa

Animasi Hebat Karya Anak (komunitas studi animasi) Bangsa


Video animasi "Pada Suatu Ketika" terlanjur menyebar luas dan diminati publik. Akibatnya, muncul seruan/ajakan untuk mendukung video itu agar menjadi sebuah film animasi layar lebar. 

Sayangnya, seruan itu ternyata berbeda dengan misi yang diinginkan para pembuatnya. Berikut adalah tanggapan dari Lakon Animasi mengenai video itu yang ditayangkan di Facebook Page mereka: 

Menanggapi perkembangan yang terjadi pada terbitan video Lakon "Pada Suatu Ketika" ( LPSK ), kami merasa perlu menginformasikan kembali latar belakang pembuatan video dan mengembalikannya pada misi semula.

Pertama, LaKON animasi bukanlah Studio Produksi Animasi, melainkan lembaga/studi pelatihan animasi yang rencananya akan dilaksanakan di kota Solo. Kami berusaha ikut berpartisipasi, dalam kapasitas yang kami punya, untuk mendukung sektor industri yang kini sudah-sedang dan akan lebih berkembang, seperti yang sudah dimulai oleh studio-studio animasi di Jakarta-Bandung-Jogja-Batam dll. 

Sebagai lembaga penciptaan SDM, kami memposisikan diri sebagai pelengkap dari institusi-institusi pelatihan lain, yang sebelumnya sudah lebih dulu ada dan berjalan. Studi LaKON baru akan dimulai pada tahun 2012, dalam format ujicoba.

Kedua, Video LPSK dibuat dalam rangka uji materi pembelajaran dan pelatihan. Reel tersebut dibuat untuk menemukan bugs ( cacat, kelemahan, kekurangan) yang terdapat dalam program yang tengah kami susun, baik itu dalam kurikulum, modul dan wawasan pelaksana program. 

LPSK pada awalnya ditujukan untuk pemirsa terbatas di forum LaKON FB dan di media publik yang menekankan pada diskusi dan apresiasi, dalam hal ini situs video-sharing vimeo. 

Tanpa mengurangi rasa hormat atas atensi dan tanggapan dari publik yang lebih luas, bahwa pada akhirnya reel tersebut melebar ke media lain, adalah di luar tujuan penerbitan video.

Ketiga, tidak ada wacana dalam agenda kami untuk menjadikan reel/showcase kami untuk keperluan produksi komersial ( film komersial, tv seri, dll). Showcase studi memang kami buat dalam kemasan 'film' ( unsur cerita dan tokoh ) dengan maksud untuk menghubungkan relevansi program pelatihan dengan kebutuhan industri. 

Meski dalam kerangka non-komersial, kami akan tetap mempublikasikan showcase-studi berikutnya ke depan, tentunya dalam forum yang lebih terbatas.

Demikian informasi ini kami sampaikan untuk memperjelas status dan misi LaKON beserta showcase-studi kami.


Sumber:http://tekno.kompas.com

Minggu, 17 Juni 2012

Pengobatan Tradisional dengan Bawang Putih



Bawang putih ini mempunyai nama ilmiah "Allium Sativum Linn".  Bawang putih ini merupakan bahan bumbu yang terkenal didunia. Termasuk klasifikasi tumbuhan terna berumbi lapis atau siung yang bersusun. Tumbuh secara berumpun dan berdiri tegak , tingginya sekitar 30-75 cm. Mempunyai helaian daun yang mirip pita, berbentuk pipih memanjan. Akarnya terdiri dari serabut-serabut kecil yang banyak jumlahnya. Setiap umbinya terdiri dari sejumlah anak bhabang (siung) yang tiap siungnya terbungkus kulit tipis berwarna putih. Awalnya  Bawang putih ini ditanam didataran tinggi atau pegunungan namun sekarang sudah dibudidayakan didataran rendah. 

A. KOMPOSISI KIMIANYA
Setiap 100 gram 
Bawang putih mengandung kadar protein sebesar 4,5 gram, lemak 0,20 gram, karbohidrat 23,10 gram, Vitamin B1 0,22 miligram, Vitamin C 15 miligram, posfor 134 miligram, kalsium 42 miligram, besi 1 miligram, dan kalori 95 kalori. Selain itu mengandung zat aktif allicin, allin, enzim alianase, germanium, sinistrine, sativine, selenium nicotonic acid, scordinin, antitoksin, allithiamine, antiarthiric factor, sugar regulating factor, dan thylallyl trisulfide. 

B. MANFAAT DAN CARA PEMAKAIAN
a. TEKANAN DARAH TINGGI 
Bawang putih 3 siung yang agak besar, ditumbuk halus, diberi air matang yang dingin setengah cangkir, diaduk, disaring ampasnya dibuang, airnya diminum. Atau bisa juga dimakan lalu diminumi air matang setengah gelas, lakukan tiap hari sampai sembuh 
b. SAKIT JANTUNG
Caranya sama seperti untuk mengobati tekanan darah tinggi, atau bisa juga dibuat lalapan untuk makan.
c. RADANG OTAK
Caranyapun sama seperti mengobati tekanan darah tinggi.
d. SAKIT KEPALA 
Bawang putih  secukupnya, ditumbuk halus untuk kompres pada dahi
e. KELEBIHAN KOLESTEROL
Dimakan buat lalapan tiap hari minimal 3 siung per hari.
f. ASTHMA 
Bawang putih  3 siung, Madu 3 sendok teh, Gula batu secukupnya. Semua bahan dicampur dalam satu gelas air, setelah terlebih dahulu  Bawang putih dan gula batu ditumbuk halus, diminum setiap pagi hari sekaligus satu gelas, lakukan tiap hari sampai benar-benar sembuh. 
g. BATUK DAN MASUK ANGIN
Caranya sama seperti mengobati asthma cuma tidak harus tiap hari,
h. PARU-PARU
 
Bawang putih 3 siung, dimakan sebagai lalap atau ditumbuk halus, ditambah air 3 sendok makan, diperas, airnya diminum, lakukan setiap hari sampai sembuh. 
i. SESAK NAPAS Bawang putih lanang (satu umbinya hanya ada satu) satu buah yang agak besar direbus bersama dengan gula batu sebesar telur ayam dengan 2 gelas air bersih sampai mendidih, diminum pagi dan sere 2 sendok makan lakukan sampai sembuh
j. KERACUNAN LOGAM BERAT 
Bawang putih  3 siung agak besar, digerus sampai halus, diberi air matang yang sudah dingin 1 cangkir, aduk-aduk, diminum sampai habis, lakukan setiap hari sampai sembuh
k. SAKIT KUNING
Caranya sama seperti mengobati sesak nafas
l. BUSUNG AIR
Caranyapun sama seperti mengobati sesak nafas
m. AMBEIEN ( WASIR ) 
Bawang putih  secukupnya ditumbuk halus, diperas diambil airnya, dioleskan pada dubur
n. SEMBELIT 
Bawang putih dibuat lalapan untuk makanan tiap hari, dan dagu atas (dibawah bibir) dipijit-pijit. 
o. SENGATAN SERANGGA BERBISA Bawang putih  1 siung besar, sendowo dan garam dapur secukupnya, semua ditumbuk halus (dicampur), dioleskan pada bagian yang disengat serangga
p. TLUSUPAN (daging/kulit kemasukan duri/kayu kecil yang susah dicabut)
Umbi 
Bawang putih digerus dioleskan pada bagian yang telusupan, tutup dengan kain kasa, nanti akan keluar dengan sendirinya, duri/kayu tersebut 
q. MEMPERCEPAT MATANGNYA BENGKAK
Umbi 
Bawang putih dipanasi dengan minyak cat, lalu ditumbuk sampai halus, dan dioleskan pada bagian yang sakit 
r. LUKA TERKENA BENDA TAJAM BERKARAT Bawang putih  secukupnya ditumbuk halus, diberi minyak kelapa kemudian dipanaskan diatas api, setelah agak dingin dioleskan pada bagian yang luka, untuk mencegah tetanus bhabang pote yang sudah ditumbuk halus diberi minyak kayu putih secukupnya dan bubuk kopi dicampur semua dan dioleskan juga pada bagian yang sakit tadi.
s. LUKA MEMAR 
Bawang putih 2 atau 3 siung ukuran sedang, madu asli 1 sendok makan, digerus dicampur madu dan dioleskan pada luka memar karena tikaman atau pukulan 
t. SUSAH TIDUR Bawang putih dibuat lalapan makan tiap hari.

sumber dari internet

Jumat, 15 Juni 2012

Festival Danau Sentani siap digelar

                            Danau Sentani di Jayapura Provinsi Papua (bremboymai.wordpress.com)




Jakarta (ANTARA News) - Festival Budaya Danau Sentani siap digelar pada 19-30 Juni 2012. 

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamen Parekraf), Sapta Nirwandar, dalam jumpa pers mengungkapkan Festival Danau Sentani dapat menjaring lebih banyak wisatawan berkunjung ke Papua agar dapat menggerakkan ekonomi masyarakat setempat melalui kegiatan pariwisata.

"Festival Budaya Danau Sentani merupakan kegiatan wisata budaya yang berbasis masyarakat. Festival ini bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai budaya lokal serta menggerakan ekonomi dan menyejahterakan masyarakat melalui kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Wamen Parekraf.

Ia mengjelaskan rencananya Festival Budaya Danau Sentani akan berlangsung di Pantai Kalkhote, Kampung Ohei, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua. 

Penyelenggaraan festival yang tahun ini merupakan kali kelima dengan mengusung tema One for All atau "Satu untuk Semua" dan menampilkan beragam kegiatan dan atraksi budaya.

Kabupaten Jayapura merupakan satu di antara 19 kabupaten tertua di Papua yang memiliki beraneka ragam potensi wisata alam, budaya, dan peninggalan sejarah. 

Tahun ini, Festival Budaya Danau Sentani akan menampilkan tiga acara utama yakni menari di atas perahu yang diikuti sekitar 1.040 peserta dari 26 kampung adat (ondoafi), berperang di atas perahu diikuti 600 peserta dari 20 ondofi, dan parade di atas perahu dan di darat serta upacara sakral masyarakat Sentani.


Sumber:http://www.antaranews.com/berita/315841/festival-danau-sentani-siap-digelar

Selasa, 12 Juni 2012

Bali Art Festival 2012:Pesta Seni Rakyat Bali


Agenda: 9 Juni s/d 7 Juli 2012
1426
 
Bersiaplah datang ke Bali untuk memeriahkan pagelaran seni dan budaya yang bertajuk Bali Art Festival atau dikenal juga dengan nama Pesta Seni Rakyat Bali. Acara ini akan berlangsung selama sebulan penuh mulai 9 Juni hingga 7 Juli 2012 di Denpasar, Bali. 
 
Bali Art Festival yang ke-34 kali ini mengangkat tema “Paras-paros” yang berarti ‘dinamika kebersamaan’. Acara akan dimeriahkan berbagai kegiatan yang menarik, yaitu: Sendratari, Teater  Bali Modern, Gong Kebyar Maestro, Workshop Photography, dan display melukis wajah oleh maestro seni rupa dan 30 kesenian setempat. Dalam festival ini pengunjung juga akan disunguhkan pesta kuliner dan berbagai pertunjukan musik. 
 
Akan ada pula berbagai lomba menarik seperti lomba film dokumenter, lomba kerajinan, lomba nyastra, lomba karya tulis, lomba fotografi, dan lomba melukis. 
 
Berbagai parade juga akan digelar seperti Parade Merangkai Bunga dan Janur, Parade Makanan dan Busana, Parade Nglawang, Parade Dramatari Arja, Parade Gong Kebyar Dewasa, Parade Semarapagulingan, Parade Joged Bumbung, dan Parade Lagu Daerah  Bali. 
 
Bali Art Festival 2012 menjadi kesempatan menarik bagi Anda untuk menyaksikan para pengisi acara mengenakan kostum tradisional berwarna-warni khas Bali, membawa serta ogoh-ogoh atau boneka raksasa. Dalam acara ini juga Anda dapat melihat-lihat dan membeli beragam barang kerajinan tradisional dan produkkhas Bali lainnya. 
 
Bali Art Festival diadakan sebagai persembahan karya cipta seni terbaik masyarakat Bali yang dilandasi sikap dan kerja seni penuh semangat untuk memberikan persembahan terbaik kepada penikmatnya. Pesta Seni Rakyat Bali juga merupakan wadah untuk menampilkan jejak seni dan budaya dari lereng pegunungan terpencil dan tarian daerah Bali yang hampir punah dan terlupakan.
 
Informasi lebih lengkap silakan kunjungi laman berikut.
 
Photo Courtesy:panduanwisata.com

SUBAK DITETAPKAN SEBAGAI WARISAN BUDAYA DUNIA OLEH UNESCO

/component/content/article/16/16.html


Written by Made Sudiarta    Wednesday, 06 June 2012 16:04   

altSubak merupakan suatu masyarakat hokum adat yang memiliki karakteristik sosioagraris-religius, yang merupakan perkumpulan para petani yang mengelola air irigasi di lahan sawah. Pengertian subak seperti itu pada dasarnya dinyatakan dalam peraturan daerah pemerintah Provinsi Bali No. 02/PD/DPRD/1972. Arif (1999) memperluas pengertian karakteristik sosio-agraris-religius dalam sistem irigasi subak, dengan menyatakan lebih tepat subak itu disebut berkarakteristik sosio-teknis-religius, karena pengertian teknis cakupannya menjadi lebih luas, termasuk diantaranya teknis pertanian dan teknis irigasi.
Subak sebagai suatu sistem irigasi merupakan teknologi sepadan yang telah menyatu dengan sosio-kultural masyarakat setempat, kesepadanan teknologi sistem subak ditujukan oleh anggota subak tersebut melalui pemahaman terhadap cara pemanfaatan air irigasi yang berlandaskan Tri Hita Karana yang menyatu dengan cara membuat bangunan dan jaringan fisik irigasi, cara mengoperasikan, koordinasi pelaksanaan operasi dan pemeliharaan yang dilakukan oleh pekaseh (ketua subak), bentuk kelembagaan, dan informasi untuk pengelolannya.
Sistem subak mampu melakukan pengelolaan irigasi dengan dasar-dasar harmoni dan kebersamaan sesuai dengan prinsip konsep THK, dan dengan dasar itu sistem subak mampu mengantisipasi kemungkinan kekurangan air (khususnya pada musim kemarau), dengan mengelola pelaksanaan pola tanam sesuai dengan peluang keberhasilannya.
Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Subak tersebut membuat UNESCO akhirnya menetapkan Subak sebagai Warisan Budaya Dunia yang perlu dilindungi. Keputusan resmi akan ditetapkan melalui sidang ketok palu di St Petersburg, Rusia, 20 Juni 2012. Berita ini tentu saja sangat membahagiakan untuk Indonesia, dan Bali khususnya. Sekali lagi dunia mengakui produk Indonesia sebagai Warisan yang bernilai luhur.
Penetapan ini menurut I Ketut Suastika, SH, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, bukan hanya sebagai kebanggaan Bali, namun juga merupakan sebuah tantangan besar kedepannya untuk mempertahankan eksistensi Subak itu sendiri. Di tengah gempuran Pariwisata yang hebat, eksistensi Subak sangat mengkhawatirkan. Begitu banyak alih fungsi lahan yang semula lahan pertanian berubah menjadi bangunan hotel maupun villa. Kepala Dinas mengharapkan agar semua komponen masyarakat bisa menjaga alam dan tata ruang , serta peran pemerintah Kabupaten/Kota juga harus membenahi tata ruang yang sudah ada. Di sini juga Pemerintah diharapkan agar tidak jor-joran dalam memberikan ijin pembangunan hotel maupun villa, sehingga kelompok subak bisa lebih giat mengembangkan hasil pertanian mereka dan mengeluarkan produk pertanian yang bermutu untuk menunjang pariwisata juga.
Seiring perkembangan zaman, Subak bukan hanya memiliki karakteristik sosio-kultural-religius, namun juga sosial ekonomi. Untuk menumbuhkan minat masyarakat akan pertanian kembali, Pemerintah sudah memberikan dana hibah sebesar Rp. 20.000.000,- per subak kepada sekitar 2800 kelompok subak di Bali, dan bila memungkinkan pada APBD 2013, jumlah itu akan ditambah menjadi Rp. 30.000.000,-. Pemberian hibah tersebut juga diharapkan bisa mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat subak itu sendiri.
Tantangan terbesar juga datang dari petani itu sendiri, tidak ada regenerasi menjadi masalah yang sangat pelik. Untuk saat ini profesi petani sebagian besar masih dimiliki oleh generasi tua saja, generasi muda kurang tertarik akan profesi itu. Ini merupakan PR pemerintah juga dalam menarik minat mereka. Selain itu, pemerintah jyga diharapkan bisa menyelesaikan masalah petani seperti ketersediaan air, masalah pupuk yang mahal dengan cara memberikan subsidi, dan menangani harga jual hasil pertanian yang anjlok yang menjadi keresahan para petani saat ini.
Penetapan Subak sebagai Warisan Budaya Dunia memang merupaka kebanggan luar biasa untuk bangsa Indonesia, namun di balik itu terdapat suatu tantangan besar yang memerlukan kerjasama yang intens dari semua elemen, baik Pemerintah maupun masyarakat. Mari kita jaga Bali bersama-sama.
Sumberhttp://www.baliculturegov.com

Selasa, 05 Juni 2012

Burger Hijau Di Maio Green Burger – Bandung


Bagi anda para pencinta kuliner, makanan unik yang satu ini cukup membuat anda penasaran. Maio Green Burger, sebuah kedai yang menyajikan menu burger dimana rotinya berwarna hijau rasa pandan dan dibungkus dengan daun pisang.
Maio-Green-Burger3
Harga burger unik ini relatif terjangkau, yaitu sekitar Rp 12.000 (burger tanpa keju) dan Rp 13.500 (burger yang ditambah keju).
Selain burger hijau, disini juga menyediakan menu lainnya seperti Hotdog, French Fries serta beberapa aneka menu minuman.
Maio Green Burger
Jln. Buah Batu No. 205 (Depan STSI Bandung)
Bandung
BUka : Jam 11.00 wib – 21.00 wib (setiap hari)
By:Ricka

Pemandangan Eksotis Dari Pantai Ngrenehan, Yogyakarta


Daya tarik pantai Ngrenehen dapat dilihat dari keindahan karang yang terletak di mulut teluk, bentangan pantai berpasir putih, suara deburan ombak laut di dinding selatan bukit batu, aneka sajian kuliner makanan laut segar, serta dapat menyaksikan aktivitas para nelayan di sekitar pantai.
Pantai Ngrenehan adalah salah satu dari banyaknya wisata pantai yang membentang di sepanjang pantai selatan, Yogyakarta. Meskipun pantai ini tak setenar pantai wisata lainnya, seperti Baron, Kukup, Krakal, atau Sadeng, namun Pantai Ngrenehan menawarkan berbagai wisata pantai yang cukup lengkap dan menarik.
Daya tarik pantai Ngrenehen dapat dilihat dari keindahan karang yang terletak di mulut teluk, bentangan pantai berpasir putih, suara deburan ombak laut di dinding selatan bukit batu, aneka sajian kuliner makanan laut segar, serta dapat menyaksikan aktivitas para nelayan di sekitar pantai.
Secara historis, pemberian nama pantai ini bermula dari Raja Demak Ngrenehan yang bernama Raden Fatah, putra Raja Brawijaya V. Raja Brawijaya V sendiri adalah raja Majapahit yang memerintah kira-kira pada tahun 1464-1478 SM. Suatu hari Raden Fatah datang ke wilayah tersebut ingin menemukan ayahnya yang melarikan diri dengan kedua istrinya (Dewi Lowati dan Bondang Surati) karena enggan untuk memeluk Islam. Namun, ketika tiba di kawasan itu, Raden Fatah tidak menemukan mereka. Dari peristiwa inilah muncul istilah pangrena yang berarti undangan. Kata Pangrena berasal dari “reneh” yang berarti di sini. Kemudian masyarakat di sekitar wilayah tersebut mengubahnya menjadi Ngrenehan yang berarti datang ke sini untuk di sini.
Secara fisik, pantai Ngrenehan tak jauh berbeda dengan Pantai Baron. Hanya saja, pantai ini relatif lebih sempit jika dibandingkan dengan Pantai Baron. Pantai Ngrenehan merupakan pantai teluk dengan luas sekitar 100 m2. Pantai yang diapit oleh dua bukit batu yang menjorok ke laut sehingga gelombang besar dari laut Samudera Hindia tidak langsung menghempas ke pantai karena terhalang oleh dua bukit-bukit karang. Karena gelombang laut yang datang setiap saat berdebar keras, maka di dinding tebing bukit batu terbentuklah lubang kecil mirip gua.
Saat memasuki kawasan Pantai Ngrenehan, para wisatawan akan disambut oleh deretan warung makan di sisi kiri dan kanan jalan. Di antara deretan warung makan, berdiri sebuah bangunan berdinding putih, yaitu Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
Sejak digunakan sebagai pelabuhan nelayan sekitar tahun 1980-an sebelum fajar di ufuk timur, para nelayan sudah mulai berkemas. Nelayan mulai melakukan berbagai kegiatan seperti menyiapkan perahu dan peralatan penangkapan ikan yang akan digunakan. Suasana di pantai ini akan tumbuh semakin ramai pada jam 10 sampai jam 11 pagi, karena para nelayan telah kembali dari memancing. Biasanya para nelayan akan disambut oleh istri dan keluarga yang membantu menjual hasil tangkapannya di TPI. Tentu saja akan menambah seru suasana pantai ini.
Bagi pecinta makanan laut, waktu terbaik untuk mengunjungi pantai ini adalah bulan September hingga Desember karena pada saat itu diduga sebagai musim ikan banyak.
Jika Anda ingin menikmati pemandangan eksotis dari Pantai Ngrenehan, pengunjung bisa naik ke bukit batu di pantai. Namun, pengunjung disarankan untuk berhati-hati, terutama bagi mereka yang takut pada ketinggian, karena jalan menuju ke bukit cukup curam. Dari puncak bukit, pengunjung bisa melihat secara kesuluruhan pemandangan Pantai Ngrenehan, deretan perahu nelayan di sepanjang pantai berpasir putih, dan keindahan laut terbuka.
Jika Anda ingin menikmati pemandangan eksotis dari Pantai Ngrenehan, pengunjung bisa naik ke bukit batu di pantai. Namun, pengunjung disarankan untuk berhati-hati, terutama bagi mereka yang takut pada ketinggian, karena jalan menuju ke bukit cukup curam.
Selain sebagai tempat wisata yang menarik, Pantai Ngrenehan juga digunakan oleh para nelayan sebagai tempat melakukan beberapa upacara persembahan melarung.
Pertama, Upacara Kliwon, yang dilakukan setiap malam Jumat kliwon dan Selasa Kliwon, nelayan melemparkan makanan, berbagai jenis bunga dan buah-buahan ke laut sebagai persembahan kepada roh yang diyakini sebagai penjaga atau penguasa Laut Selatan.
Kedua, upacara pelabuhan, upacara ini diadakan setiap malam 1 Sura (1 Muharram dalam kalender Islam). Upacara ini bersifat umum dan cukup besar karena melibatkan semua warga yang berada di sekitar Pantai Ngrenehan. Oleh karena itu, dana yang dibutuhkan untuk upacara ini juga tidak tanggung-tanggung, bisa mencapai sekitar dua puluh juta, karena digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan seperti pertunjukan wayang atau musik campursari dan untuk melakukan berbagai persembahan. Pelaksanaan upacara ini, ditujukan bagi para nelayan agar terhindar dari gangguan penguasa Laut Selatan dan harapan untuk mendapatkan banyak keberuntungan dari laut.

Lokasi dan Akses

Pantai Ngrenehan secara administratif termasuk dalam wilayah Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Pantai Ngrenehan berjarak sekitar 30 km dari Kota Wonosari, Kabupaten Gunungkidul atau sekitar 60 km sebelah selatan kota Yogyakarta. Untuk mencapai pantai ini, pengunjung dapat melalui dua jalur utama.
Jalur pertama adalah ke Yogyakarta – Gading – Playen – Trowono – Pantai Ngrenehan. Jalur kedua adalah Yogyakarta – Kota Wonosari – Paliyan – Trowono – Pantai Ngrenehan.
Jalur kedua merupakan rute yang biasanya digunakan oleh para wisatawan maupun penduduk yang tinggal di daerah pesisir.
Transportasi yang dapat digunakan untuk mencapai Pantai Ngrenehan bisa menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum. Namun, jika menggunakan transportasi umum, terutama kendaraan roda empat, hanya sampai di Trowono. Kemudian dari Trowono, pergi ke lokasi pantai dilanjutkan dengan menggunakan ojek.

Akomodasi dan Fasilitas

Akomodasi dan fasilitas yang tersedia di wilayah pantai Ngrenehan adalah tempat ibadah (Mesjid), Tempat pelalangan Ikan (TPI), deretan warung makan di sekitar pantai, kamar mandi umum, dan area parkir. Jika Anda ingin membawa pulang souvenir dalam bentuk ikan segar, pengunjung dapat mengunjungi gerai ritel yang melayani berbagai ikan, ikan laut seperti tuna, makarel, ikan kakap, ikan pari, dan lainnya. Harganya pun cukup terjangkau dan bahkan masih dapat dinegosiasikan.
Namun, sangat disayangkan, karena di wilayah pesisir belum ada penginapan dan jaringan listrik yang tersedia, sehingga hanya memungkinkan para wisatawan untuk mengunjungi pantai ini pada siang hari.
By: Ricka

10 Perusahaan Terbesar di Indonesia


1. Telkom Indonesia



Perusahaan penyedia jasa telekomunikas milik pemerintah Indonesia ini merupakan yang terbesar di Indonesia. Telkom merupakan perusahaan terbaik di Indonesia menurut ukuran dari Forbes, dengan menempati posisi ke 684 dalam daftar 2000 perusahaan terbaik dunia.

Perusahaan Telkom Indonesia memiliki nilai pasar sebesar 18 miliar dolar untuk saham yang listing di bursa NYSE, AS. Saham TELKOM per 31 Desember 2008 dimiliki oleh pemerintah Indonesia (52,47%) dan pemegang saham publik (47,53%). Saham TELKOM tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE) dan Tokyo Stock Exchange, tanpa tercatat. Harga saham TELKOM di BEI pada akhir Desember 2008 sebesar Rp 6.900. Nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2008 mencapai Rp 139,104 miliar atau 12,92 % dari kapitalisasi pasar BEI.

Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM, penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi pertumbuhannya di masa mendatang, TELKOM menjadi model korporasi terbaik Indonesia.

2. Bank Central Asia



Bank Central Asia dan Bank Mandiri merupakan bank-bank Indonesia yang diakui sebagai perusahaan terbaik dunia. Kedua bank yang memiliki cakupan ATM luas di seluruh Indonesia ini menempati posisi ke 796 dalam daftar 2000 perusahaan terbaik dunia versi Forbes di tahun 2010 ini.

Setelah pulih dari krisis keuangan tahun 1998 BCA mengambil langkah besar dgn menjadi perusahaan public di tahun 2000. Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham ke dua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.

3. Bank Mandiri



Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintaha Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah -- Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim and Bapindo–dilebur menjadi Bank Mandiri.

Masing-masing dari keempat legacy banks memainkan peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.

4. Bank Rakyat Indonesia




Bank Rakyat Indonesia merupakan salah satu bank tertua di Indonesia. Bank ini telah berperan penting sejak didirikan pada tanggal 16 Desember 1895. Bank yang saat ini berusia 114 tahun ini secara resmi menjadi PT. BRI (Persero) Bank ini fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil.

Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar. Pada tahun 2010 ini menurut Forbes BRI merupakan perusahaan terbaik dunia yang berada di urutan 843.

5. Bank Negara Indonesia




Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996. Pada tahun 2010 ini menurut Forbes BNI merupakan perusahaan terbaik dunia yang berada di urutan 1412.

6. Bumi Resources




Bumi merupakan perusahaan pertambangan batubara dengan pertumbuhan paling cepat di Asia dan tercepat kedua di dunia. Cadangan baru bara Bumi resources merupakan yang terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki unit bisnis antara lain: Kaltim Prima Coal, Arutmin Indonesia, Gallo Oil, Enercorp Ltd., Bumi Mauritania A.S, Gorontalo Minerals, Citra Palu Minerals, Herald Resources Ltd., Darma Henwa, dan Fajar Bumi Sakti. Perusahaan ini menempati posisi ke-1533 dari 2000 perusahaan terbaik di dunia.

7. Bank Danamon




PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) berdiri pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976 namanya diganti menjadi Bank Danamon Indonesia. Bank Danamon mengumumkan laba bersih (konsolidasi) setelah pajak sebesar Rp 2.003 miliar untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2005.

Bank Danamon juga mencatat pertumbuhan kredit sebesar 22%, yang mana 54% dari pertumbuhan tersebut disalurkan ke sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Perusahaan ini menempati posisi ke-1802 dari 2000 perusahaan terbaik di dunia.

8. Perusahaan Gas Negara




Pada tahun 2009 lalu Perusahaan Gas Negara mencatatkan prestasi yang gemilang. Emiten berkode PGAS ini berhasil mencetak laba bersih hingga 881 persen dibandingkan tahun 2008 lalu. Dalam laporan keuangan 2009-nya PGN membukukan laba bersih sebesar Rp 6,223 triliun dari sebelumnya hanya sebesar Rp 634 millar.

Dalam laporan keuangan itu juga disebutkan bahwa penjualan perseroan naik dari Rp 12,79 triliun pada 2008 menjadi Rp 18,02 triliun di 2009. Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari lini distribusi yang mencapai Rp 16,380 triliun. Adapun pada, lini, bisnis transmisi, pendapatan meningkat menjadi Rp 1,62 triliun dari sebelumnya Rp 1,51 triliun. Dengan hasil tersebut, laba usaha PGN pun tercatat naik tajam dari Rp 4,65 triliun di 2008 menjadi Rp 7.676 triliun di 2009. Perusahaan ini menempati posisi ke-1915 dari 2000 perusahaan terbaik di dunia.

9. Semen Gresik




Dominasi Perseroan dalam pangsa pasar domestik hingga 44.4% saat ini, menunjukkan keunggulan reputasi yang mencerminkan kekuatan corporate dan brand image Perseroan. PT Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen.

Pada tanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat. Perusahaan ini menempati posisi ke-1977 dari 2000 perusahaan terbaik di dunia.

10. PT Bukit Asam




PT Bukit Asam (Persero) Tbk, untuk tahun buku 2009 menetapkan dividen final sebesar Rp 1,228 triliun,yakni 54 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2009 sebesar Rp 2,778 triliun. Dari laba tersebut, manajemen PTBA mengalokasikan dana CSR untuk Kemitraan & Bina Lingkungan masing-masing 2 persen dari laba, sebesar masing-masing Rp 54,6 miliar sehinga total Rp 109 miliar. Dibandingkan dengan dividen tahun buku 2008 sebesar Rp 853,9 miliar dari total laba bersih Rp 1,707 triliun, maka dividen yang dibagikan PTBA untuk tahun buku 2009 naik 43,8 persen.

Jika kita lihat perusahaan perbankan mendominasi, alasannya adalah karena perbankan mempunyai jaringan yang sangat luas sehingga jika perusahaan ini sehat maka dapat dipastikan pertumbuhannya pun akan sehat pula, sehingga dampaknya perusahan-perusahan ini bisa memiliki aset yang sangat besar.

Sumber:http://unik.inibaru.com/2011/03/10-perusahaan-terbesar-di-indonesia.html