Oleh: Rangga Yudhika
Bergaya di permukaan sebelum melakukan free dive
Keindahan bawah laut Indonesia menjadi pemikat yang tak tertandingi. Kali ini, serunya free dive di Kepulauan Derawan berhasil membuat saya jatuh hati. Rasanya tak ingin menyelesaikan petualangan bawah laut ini.
Walaupun bukan penggemar berat diving, tapi keindahan laut Indonesia membuat saya penasaran dan terpana. Saat itu saya bersama beberapa teman melakukan perjalanan ke Kepulauan Derawan, Berau, Kalimantan Timur. Kami ditawarkan untuk mencoba free dive. Tentu saja, kami tak bisa menolaknya.
Sebelum sampai di Kepulauan Derawan kami harus melewati perjalanan darat yang cukup melelahkan dari Tanjung Redeb ke Tanjung Batu. Selanjutnya, perjuangan kami bertambah ketika menerjang ombak yang cukup liar.
Untungnya panorama indah Kepulauan Derawan yang terpampang begitu jelas, langsung menghapus rasa jenuh selama perjalanan. Tak lama, perahu kami pun bersandar. Baru juga sampai, sudah ada hal yang tidak menyenangkan dimana kami merasa didiskriminasi karena non-diver.
Para peserta langsung dipisahkan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri dari para peserta yang telah memiliki sertifikat diving dan juga peserta yang hanya ingin melihat pemandangan dasar laut melalui glass bottom boat. Kelompok kedua tidak lain adalah para peserta yang tidak memiliki sertifikat menyelam, seperti saya dan 5 teman lainnya.
Jika kelompok pertama mendapat fasilitas perahu boat, saya dan beberapa teman-teman di kelompok kedua hanya diberikan pelampung, sepatu (fin) katak, dan snorkel yang diletakkan di sisi pantai.
Kelompok pertama terlihat begitu sibuk menyiapkan peralatan Scuba Diving mereka. Scuba yang merupakan singkatan dari Self Contained Underwater Breathing Apparatus, berarti melakukan penyelaman dengan peralatan oksigen dari mulai tabung oksigen, jaket, regulator, pemberat, masker, hingga peralatan lainnya.
Meskipun sedikit kesal dan bete, kami pun tidak pantang menyerah. Beberapa orang pun menawarkan ide untuk free dive. Dengan hanya membawa snorkel dan kacamata renang, kami siap untuk menikmati dunia bawah laut.
Kepulauan Derawan yang memiliki lepas pantai yang dangkal, sehingga membuat kami harus berjalan cukup jauh agar bisa sampai di laut lepas. Setelah air mulai menyentuh pinggang, kami langsung memakai kacamata dan snorkel. Kami pun siap menikmati dunia bawah laut!
Suasana semakin seru ketika ketika bisa mengamati terumbu karang yang indah. Beberapa batu karang yang besar pun turut menambah keindahan spot di kedalaman sekitar 5 meter ini.
Saat free dive kami menemukan karang yang berbentuk seperti jamur raksasa
Sesekali kami mengambil nafas panjang dan menahan oksigen di paru-paru agar bisa menyelam lebih dalam. Dengan cara ini kami bisa melayang di atas terumbu yang menyerupai jamur besar.
Keseruan lain yang kami rasakan ketika berusaha mengejar dan menyentuh segerombolan ikan. Namun, sayang mereka malah menjauh dengan gerakan yang sangat cepat.
Saking asyiknya, saya lupa kalau harus naik ke permukaan dan mengambil udara. Kalau sudah seperti itu, kami langsung kalang kabut dan bergegas untuk naik ke permukaan.
Free dive, menyelam tanpa bantuan alat seperti tabung oksigen, menjadi cara lain menikmati keindahan bawah laut. Meskipun terdengar mudah, sebenarnya free dive termasuk kegiatan yang membutuhkan keberanian serta kontrol diri yang tinggi.
Tidak semua orang yang bisa berenang mampu melakukan free dive. Ketenangan dan keberanian adalah kunci utama untuk dapat mengatur pernafasan. Selain harus memiliki kemampuan berenang dan menyelam, free diver harus pintar-pintar mengatur oksigen yang ada di dalam tubuh.
Free dive sebenarnya sudah dilakukan oleh penduduk pesisir pantai. Kegiatan ini menjadi alternatif mereka dalam keterbatasan melakukan scuba diving. Tapi ingat, selama melakukan free dive tetap harus berada dalam pengawasan yang lebih profesional. Sebelum benar-benar free dive, coba saja berenang di lautan!