Rabu, 29 Februari 2012

BENYAMIN SUEB SENIMAN BETAWI SERBA BISA

Benyamin Sueb menjadi figur yang melegenda di kalangan masyarakat Betawi khususnya karena berhasil menjadikan budaya Betawi dikenal luas hingga ke mancanegara. Beliau adalah seniman Betawi serba bisa yang sudah menghasilkan kurang lebih 75 album musik, 53 judul film serta menyabet dua Piala Citra ini.


Masa Kecil
Sejak kecil, Benyamin Sueb sudah merasakan getirnya kehidupan. Bungsu delapan bersaudara pasangan Suaeb-Aisyah kehilangan bapaknya sejak umur dua tahun. Karena kondisi ekonomi keluarga yang tak menentu, si kocak Ben sejak umur tiga tahun diijinkan ngamen keliling kampung dan hasilnya buat biaya sekolah kakak-kakaknya.Benyamin sering mengamen ke tetangga menyanyikan lagu Sunda Ujang-Ujang Nur sambil bergoyang badan. Orang yang melihat aksinya menjadi tertawa lalu memberikannya recehan 5 sen dan sepotong kue sebagai ‘imbalan'. Penampilan Benyamin kecil memang sudah beda, sifatnya yang jahil namun humoris membuat Benyamin disenangi teman-temannya. Seniman yang lahir di Kemayoran, 5 Maret 1939 ini sudah terlihat bakatnya sejak anak-anak. Bakat seninya tak lepas dari pengaruh sang kakek, dua engkong Benyamin yaitu Saiti, peniup klarinet dan Haji Ung, pemain Dulmuluk, sebuah teater rakyat - menurunkan darah seni itu dan Haji Ung (Jiung) yang juga pemain teater rakyat di zaman kolonial Belanda. Sewaktu kecil, bersama 7 kakak-kakaknya, Benyamin sempat membuat orkes kaleng.Benyamin bersama saudara-saudaranya membuat alat-alat musik dari barang bekas. Rebab dari kotak obat, stem basnya dari kaleng drum minyak besi, keroncongnya dari kaleng biskuit. Dengan ‘alat musik’ itu mereka sering membawakan lagu-lagu Belanda tempo dulu. Kelompok musik kaleng rombeng yang dibentuk Benyamin saat berusia 6 tahun menjadi cikal bakal kiprah Benyamin di dunia seni. Dari tujuh saudara kandungnya, Rohani (kakak pertama), Moh Noer (kedua), Otto Suprapto (ketiga), Siti Rohaya (keempat), Moenadji (kelima), Ruslan (keenam), dan Saidi (ketujuh), tercatat hanya Benyamin yang memiliki nama besar sebagai seniman Betawi.Benyamin memulai Sekolah Dasar (dulu disebut Sekolah Rakyat) Bendungan Jago sejak umur 7 tahun. Sifatnya yang periang, pemberani, kocak, pintar dan disiplin, ditambah suaranya yang bagus dan banyak teman, menjadikan Ben sering ditraktir teman-teman sekolahnya. SD kelas 5-6 pindah ke SD Santo Yusuf Bandung. SMP di Jakarta lagi, masuk Taman Madya Cikini. Satu sekolahan dengan pelawak Ateng. Di sekolah Taman Madya, ia tergolong nakal. Pernah melabrak gurunya ketika akan kenaikan kelas, ia mengancam, “Kalau gue kagak naik lantaran aljabar, awas!” Lulus SMP ia melanjutkan SMA di Taman Siswa Kemayoran. Sempat setahun kuliah di Akademi Bank Jakarta, tapi tidak tamat.


Pekerjaan Awal
Benyamin mengaku tidak punya cita-cita yang pasti. “Tergantung kondisi,” kata penyanyi dan pemain film yang suka membanyol ini. Benyamin pernah mencoba mendaftar untuk jadi pilot, tetapi urung gara-gara dilarang ibunya.Ia akhirnya menjadi pedagang roti dorong. Pada 1959, ia ditawari bekerja di perusahaan bis PPD, langsung diterima . “Tidak ada pilihan lain,” katanya. Pangkatnya cuma kenek, dengan trayek Lapangan Banteng - Pasar Rumput. Itu pun tidak lama. “Habis, gaji tetap belum terima, dapat sopir ngajarin korupsi melulu,” tuturnya. Korupsi yang dimaksud ialah, ongkos penumpang ditarik, tetapi karcis tidak diberikan. Ia sendiri mula-mula takut korupsi, tetapi sang sopir memaksa. Sialnya, tertangkap basah ketika ada razia. Benyamin tidak berani lagi muncul ke pool bis PPD. Kabur, daripada diusut. Baru setelah menikah dengan Noni pada 1959 (mereka bercerai 7 Juli 1979, tetapi rujuk kembali pada tahun itu juga), Benyamin kembali menekuni musik. Bersama teman-teman sekampung di Kemayoran, mereka membentuk Melodyan Boy. Benyamin nyanyi sambil memainkan bongo. Bersama bandnya ini pula, dua lagu Benyamin terkenang sampai sekarang, Si Jampang dan Nonton Bioskop.Sebenarnya selain menekuni dunia seni, Benyamin juga sempat menimba ilmu dan bekerja di lahan yang ‘serius’ diantaranya mengikuti Kursus Lembaga Pembinaan Perusahaan dan Pembinaan Ketatalaksanaan (1960), Latihan Dasar Kemiliteran Kodam V Jaya (1960), Kursus Administrasi Negara (1964), bekerja di Bagian Amunisi Peralatan AD (1959-1960), Bagian Musik Kodam V Jaya (1957-1969), dan Kepala Bagian Perusahaan Daerah Kriya Jaya (1960-1969).

Awal Karir Penyanyi
Dari berkesenian, hidup Benyamin (dan keluarganya) berbalik tak lagi getir. Kesuksesan dalam dunia musik diawali dengan bergabungnya Benyamin dengan satu grup Naga Mustika. Grup yang berdomisili di sekitar Cengkareng inilah yang kemudian mengantarkan nama Benyamin sebagai salah satu penyanyi terkenal di Indonesia.Debutnya Si Jampang, mengalir setelah itu Kompor Mleduk belakangan dinyanyikan ulang oleh Harapan Jaya, Begini Begitu (duet Ida Royani), Nonton Bioskop (dibawakan Bing Slamet) dan puluhan lagu karya Benyamin yang lain. 

Film-film Benyamin
Tidak puas dengan hanya menyanyi, Benyamin lalu main film. Diawali Honey Money and Jakarta Fair (1970) lalu mengucur deras puluhan film lainnya. Seniman yang suka ‘mengomel’ bila melawak ini menjadi salah satu pemain yang namanya sering digunakan menjadi judul film. Selain Benyamin tercatat diantaranya Bing Slamet,Ateng, dan Bagio. Judulnya, antara lain Benyamin Biang Kerok (Nawi Ismail, 1972), Benyamin Brengsek (Nawi Ismail, 1973), Benyamin Jatuh Cinta (Syamsul Fuad, 1976), Benyamin Raja Lenong (Syamsul Fuad, 1975), Benyamin Si Abunawas (Fritz Schadt, 1974), Benyamin Spion 025 (Tjut Jalil, 1974), Traktor Benyamin (Lilik Sudjio, 1975), Jimat Benyamin (Bay Isbahi, 1973), dan Benyamin Tukang Ngibul (Nawi Ismail,1975).Dia juga main di film seperti Ratu Amplop (Nawi Ismail, 1974), Cukong Blo'on (Hardy, Chaidir Djafar, 1973),Tarsan Kota (Lilik Sudjio, 1974), Samson Betawi (Nawi Ismail, 1975), Tiga Janggo (Nawi Ismail, 1976), Tarsan Pensiunan (Lilik Sudjio, 1976), Zorro Kemayoran (Lilik Sudjoi, 1976). Sementara Intan Berduri (Turino Djunaidi, 1972) membuat dirinya, dan Rima Melati, meraih Piala Citra 1973. Benyamin juga membuat perusahaan sendiri bernama Jiung Film - diantara produksinya Benyamin Koboi Ngungsi (Nawi Ismail, 1975) - bahkan menyutradarai Musuh Bebuyutan (1974) dan Hippies Lokal (1976). Sayang, usahanya mengalami kemunduran, dan PT Jiung Film dibekukan tahun 1979. Benyamin tidak selalu menjadi bintang utama di setiap filmnya. Seperti layaknya semua orang, ada proses dimana Benyamin "hanya" menjadi figuran atau paling mentok menjadi aktor pembantu. Dalam hal ini, paling tidak ada dua nama yang patut disebut, yaitu Bing Slamet dan Sjuman Djaya. Walau sudah merintis karir sebagai "bintang film" lewat film perdananya, Banteng Betawi (Nawi Ismail,1971) yang merupakan lanjutan dari Si Pitung (Nawi Ismail, 1970), tetapi kedua nama besar itulah yang mempertajam kemampuan akting Benyamin.Dalam "berguru" dengan Bing Slamet, Benyamin tidak saja bekerja sama dalam hal musik - seperti dalam lagu Nonton Bioskop dan Brang Breng Brong. Tapi dalam hal film pun dilakoninya. Terlihat dengan jelas, di film Ambisi (Nya Abbas Acup, 1973) -sebuah "komidi musikal" yang diotaki oleh Bing Slamet - Benyamin menjadi teman sang aktor utama, Bing Slamet menjadi penyiar Undur-Undur Broadcasting. Di film ini, sudah terlihat gaya "asal goblek" Benyamin yang penuh improvisasi dan memancing tawa. Di sini, dia berduet dengan Bing Slamet lewat lagu Tukang Sayur. Tetapi, sebenarnya, setahun sebelumnya, Benyamin juga diajak ikutan main Bing Slamet Setan Djalanan (Hasmanan, 1972). Karena itulah, saat sahabatnya itu wafat pada 17 Desember 1974, Benyamin tak dapat menahan tangisnya.Dengan Sjuman Djaya, Benyamin diajak main Si Doel Anak Betawi (Sjuman Djaya, 1973). Dirinya menjadi ayah si Doel, yang diperankan oleh Rano Karno kecil. Perannya serius tapi, seperti stereotipe orang Betawi, kocak dan tetap "asal goblek". Adegan terdasyat film ini adalah saat pertemuan antara abang-adik yang diperankan oleh Benyamin dan Sjuman Djaya sendiri, terlihat ketegangan dan kepiawaian akting keduanya yang mampu mengaduk-aduk emosi penonton. Talenta itu direkam oleh ayah dari Djenar Maesa Ayu dan Aksan Syuman, dan dua tahun kemudian Benyamin pun main film sekuelnya, Si Doel Anak Modern (Sjuman Djaya, 1975). Kali ini Benyamin menjadi bintang utamanya, dan meraih Piala Citra.Yang menarik, lebih dari dua puluh tahun kemudian Rano Karno membuat versi sinetronnya. Castingnya nyaris sama: Rano sebagai Si Doel, Benyamin sebagai ayahnya - selain theme song-nya dan settingnya yang hanya diubah sedikit saja. Lagi-lagi Benyamin menjadi aktor pendukung, tapi kehadirannya sungguh bermakna.Sebenarnya ada satu lagi film yang dirinya bukan aktor utama, tetapi sangat dominan bahkan namanya dijadikan subjudul atawa tagline: Benyamin vs Drakula. Film itu adalah Drakula Mantu, karya si Raja Komedi Nyak Abbas Akub tahun 1974. Film bergenre komedi horor itu "memaksa" Benyamin beradu akting dengan Tan Tjeng Bok, si aktor tiga zaman. 

Begitulah, meski beberapa kali pernah tidak "menjabat" sebagai aktor utama, tetapi kehadirannya mencuri perhatian penonton saat itu. Penyanyi Beneran Tahun 1992, saat sibuk main sinetron dan film televisi (Mat Beken dan Si Doel Anak Sekolahan) Benyamin mengutarakan keinginannya pada Harry Sabar, "Gue mau dong rekaman kayak penyanyi beneran." Maka, bersama Harry Sabar, Keenan Nasution, Odink Nasution, dan Aditya, jadilah band Gambang Kromong Al-Haj dengan album Biang Kerok. Lagu seperti Biang Kerok serta Dingin-dingin menjadi andalan album tersebut. Inilah band dan album terakhir Benyamin."Di lagu itu, entah kenapa, Ben menyanyi seperti berdoa, khusuk. Coba saja dengar Ampunan," jelas Harry, sang music director. "Mungkin sudah tahu kalau hidupnya tinggal sebentar," imbuhnya. Memang betul, setelah album itu keluar, Benyamin sakit keras, dan rencana promosi ditunda dan tak pernah lagi terwujud kecuali beberapa pentas. Di album ini, Benyamin menyanyi dengan "serius". Tetapi, lagi-lagi, seserius apa pun, tetap saja orang-orang yang terlibat tertawa terpingkal-pingkal saat Benyamin rekaman lagu I’m a Teacher dan Kisah Kucing Tua dengan penuh improvisasi. Sementara lagu Dingin Dingin Dimandiin dan Biang Kerok bernuansa cadas. Dan Ampunanmu kental dengan progressive rock, diantaranya nuansa Watcher of the Sky dari Genesis era Peter Gabriel.

Yang menarik, masih menurut Harry, saat Benyamin menonton Earth, Wind, and Fire di Amerika - saat menjenguk anaknya yang kuliah di sana - dia langsung komentar, "Nyanyi yang kayak gitu, asyik kali ye?", dan nuansa itu pun hadir di beberapa lagu di album itu, salah satunya dengan sedikit sentuhan Lady Madonna dari The Beatles.Benyamin yang sudah tiga kali menunaikan ibadah haji ini meninggal dunia seusai main sepakbola pada tanggal 5 September 1995, akibat serangan jantung. Ia bukan lagi sekadar sebagai tokoh masyarakat Betawi, melainkan legenda seniman terbesar yang pernah ada. Karena itu banyak orang merasa kehilangan saat dirinya dipanggil Yang Maha Kuasa.Dari pelawak yang pernah tampil dalam variety show Benjamin Show sambil tour dari kota ke kota sampai Malaysia dan Singapura ini muncul banyak idiom atau celetukan yang sampai kini masih melekat di telinga masyarakat, khususnya warga Jakarta. Sebut saja, aje gile, ma'di kepe, atau ma'di rodok, yang semuanya lahir dari lidah Benyamin. 




Nama : Benyamin Sueb 
Lahir : Jakarta, 5 Maret 1939 
Meninggal : Jakarta, 5 September 1995
Isteri : Noni (Menikah tahun 1959)


Pendidikan : 
- Kursus Lembaga Pembinaan Perusahaan & Ketatalaksanaan, Jakarta (1960)
- Akademi Bank Jakarta, Jakarta (tidak tamat)
- SMA Taman Siswa Kemayoran, Jakarta (1958) 
- SMPN Taman Madya Cikini, Jakarta (1955)
- SD Santo Yusuf, Cicadas Bandung Kelas 5-6 (1951-1952)
- SD / Sekolah Rakyat Bendungan Jago (1946-1951)


Riwayat Pekerjaan : 
- Aktor, penyanyi, penghibur 
- Kondektur PPD (1959) 
- Bagian Amunisi Peralatan AD (1959-1960) 
- Bagian Musik Kodam V Jaya (1957-1968) 
- Kepala Bagian Perusahaan Daerah Kriya Jaya (1960-1969)
Produser dan Sutradara PT Jiung -Film (1974-1979) 


Penghargaan : 
- Meraih Piala Citra 1973 dalam film Intan Berduri (Turino Djunaidi, 1972) bersama Rima Melati
- Meraih Piala Citra 1975 dalam film Si Doel Anak Modern (Sjuman Djaya, 1975)

SASTRAWAN INDONESIA & HARI LAHIRNYA


Selamat hari jadi Untuk Ibu NH. Dini pada hari ini tanggal 29 Februari yang lahir 76 tahun yang lalu.
Berikut beberapa penulis/ penyair Indonesia
  • A.A. Navis Padang Panjang, 17 November 1924
  • A.S. Dharta (lahir di Cibeber, Cianjur, 7 Maret 1924, meninggal di Cibeber, Cianjur, 7 Februari 2007) adalah sastrawan Indonesia. Nama sebenarnya Adi Sidharta, tetapi biasa disingkat A.S. Dharta. Nama aliasnya bejibun. Yang sering dipakai adalah Klara Akustia. Lainnya: Kelana Asmara, Jogaswara, Rodji, Barmara Poetra, dan masih banyak lagi.
  • Abdoel Moeis (Solok, Sumatera Barat, 3 Juli 1883 - Bandung, Jawa Barat, 17 Juni 1959)
  • Abdul Hadi Widji Muthari. Ia dilahirkan di Sumenep, Madura, Jawa Timur, 24 Juni 1948
  • Abdul Hadi Widji Muthari. Ia dilahirkan di Sumenep, Madura, Jawa Timur, 24 Juni 1948 adalah salah satu sastrawan Indonesia. Sejak kecil ia telah mencintai puisi. Penulisannya dimatangkan terutama oleh karya-karya Amir Hamzah dan Chairil Anwar, ditambah dengan dorongan orangtua, kawan dan gurunya
  • Acep Zamzam Noor (lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 28 Februari 1960)
  • Achdiat Kartamihardja (lahir di Cibatu, Garut, Jawa Barat, 6 Maret 1911.
  • Adinegoro (lahir 14 Agustus 1904 di Talawi, Sumatera  Barat, meninggal 8 Januari 1967 di Jakarta
  • Agus Hadi Sudjiwo (Jember, Jawa Timur, 31 Agustus 1962) atau lebih dikenal dengan nama Sujiwo Tejo adalah seorang budayawan Indonesia. Ia adalah lulusan dari ITB. Sempat menjadi wartawan di harian Kompas selama 8 tahun lalu berubah arah menjadi seorang penulis,
  • Ahmad Tohari, (lahir di Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah, 13 Juni 1948)
  • Ahmadun Yosi Herfanda atau juga ditulis Ahmadun Y.  Herfanda atau Ahmadun YH (lahir di Kaliwungu, Kendal, 17 Januari 1958)
  • Ari Setya Ardhi (Jakarta, 31 Mei 1967–Jambi, 17 Februari 2006) adalah sastrawan Indonesia
  • Arifin Chairin Noer (10 Maret 1941 - 28 Mei 1995), lebih dikenal sebagai Arifin C. Noer,
  • Armijn Pane (18 Agustus 1908, Muara Sipongi, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara - 16 Februari 1970, Jakarta)
  • Arswendo Atmowiloto (lahir Solo, 26 November 1948) mempunyai nama asli Sarwendo
  • Asep S. Sambodja (lahir di Solo, 15 September 1967) adalah sastrawan Indonesia.
  • Asmaraman Sukowati Kho Ping Hoo (juga dieja Kho Ping Ho) adalah penulis cersil (cerita silat) yang sangat populer di Indonesia. Peranakan Tionghoa ini lahir di Sragen, tanggal 17 Agustus 1926. Beliau meninggal pada tanggal 22 Juli 1994 karena serangan jantung.
  • Asrul Sani (lahir di Rao, Sumatra Barat, 10 Juni 1926, meninggal di Jakarta, 11 Januari 2004)
  • Ayatrohaedi (Jatiwangi, Majalengka, 5 Desember 1939–Sukabumi, 18 Februari 2006) adalah seorang sastrawan Indonesia yang banyak menghasilkan karya dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Sunda.
  • Bastian Tito (23 Agustus 1945–2 Januari 2006) adalah seorang penulis cerita silat asal Indonesia. Karyanya yang paling terkenal adalah Wiro Sableng.
  • Binhad Nurrohmat, lahir di pedalaman Lampung, 1 Januari 1976
  • Bonari Nabonenar itu adalah salah satu sastrawan Jawa modern. Ia dikenal banyak menulis puisi dan cerpen dalam bahasa Jawa. Di samping itu, ia juga menulis dalam bahasa Indonesia Nama aslinya Bonari. Ia lahir di Trenggalek 1964.
  • Bondan Winarno (Lahir: Surabaya, 29 April 1950)
  • Bondan Winarno (Lahir: Surabaya, 29 April 1950) adalah seorang penulis dan wartawan Indonesia
  • Budi P. Hatees (lahir di Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, 3 Juni 1972) adalah seorang sastrawan Indonesia

  • Chairil Anwar (Medan, 26 Juli 1922 — Jakarta, 28 April 1949)
  • D Zawawi Imron (lahir di Batang-batang, Sumenep, Madura, 1945, tidak diketahui tanggal dan bulannya
  • Dami Ndandu Toda, (Pongkor, Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, 20 September 1942 - Leezen, Jerman, 10 November 2006), adalah kritikus sastra Indonesia.
  • Dami Ndandu Toda, (Pongkor, Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, 20 September 1942 - Leezen, Jerman, 10 November 2006), adalah kritikus sastra Indonesia
  • Danarto lahir di Sragen, Jawa Tengah, 27 Juni 1940.
  • Deliar Noer (Medan 9 Februari 1926), adalah seorang dosen, pemikir, peneliti dan penulis buku. Biografi Bung Hatta merupakan hasil karya tulisnya (buku : Mohammad Hatta Biografi Politik)
  • Dewi Lestari Simangunsong (akrab dipanggil Dee; lahir pada 20 Januari 1976 di Bandung) adalah seorang penulis dan penyanyi asal Indonesia
  • Dina Oktaviani (lahir di Tanjungkarang, (Bandar Lampung, 11 Oktober 1985)
  • Djamil Suherman (lahir di Surabaya, 24 April 1924, meninggal di Bandung, 30 November 1985)
  • Djamil Suherman (lahir di Surabaya, 24 April 1924, meninggal di Bandung, 30 November 1985) adalah sastrawan Indonesia
  • Djenar Maesa Ayu, Ibu dari Banyu Bening dan Btari Maharani ini lahir di Jakarta, 14 Januari 1973.
  • Dorothea Rosa Herliany (lahir 20 Oktober 1963 di Magelang)
  • Dr. Gabriel Possenti Sindhunata. SJ, atau yang lebih dikenal sekadar sebagai Romo Sindu saja adalah seorang imam Katolik, anggota Yesuit, redaktur majalah kebudayaan "Basis"". Ia dilahirkan pada 12 Mei 1952 di Kampung Hendrik, Batu, Malang. Sejak masa kecilnya hingga tamat SMA ia hidup di kampung itu, di kaki Bukit Panderman.
  • Dwiana Jati Setiaji (Lahir di Banjarnegara, 21 April 1986)dikenal sebagai Jati
  • Ebiet G. Ade (lahir 21 April 1954[1]) ialah penyanyi dan penulis lagu yang akrab dengan alam dan duka derita kelompok tersisih. Lewat lagu-lagunya, pada awal karirnya, ia 'memotret' suasana kehidupan Indonesia di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Tema lagunya beragam, tidak hanya tentang cinta, tetap ada juga lagu-lagu bertemakan alam, sosial-politik, bencana, religius, keluarga, dll. Sentuhan musiknya sempat mendorong pembaruan pada dunia musik pop Indonesia. Semua lagu ditulisnya sendiri, ia tidak pernah menyanyikan lagu yang diciptakan orang lain.
  • Eka Darmaputera (Mertoyudan, Magelang, 16 November 1942 - Jakarta, 29 Juni 2005
  • Eka Kurniawan (lahir di Tasikmalaya pada 28 November 1975)
  • Emha Ainun Nadjib (Jombang, Jawa Timur, 27 Mei 1953)
  • Goenawan Soesatyo Mohamad (Karangasem, Batang, Jawa Tengah, 29 Juli 1941)
  • H. Rosihan Anwar (lahir di Kubang Nan Dua, Sumatera Barat, 10 Mei 1922; umur 85 tahun) adalah tokoh pers Indonesia, meski dirinya lebih tepat dikatakan sebagai sastrawan bahkan
  • Habiburrahman el-Shirazy, lahir di Semarang pada hari Kamis, 30 September 1976.
  • Haji Abdul Malik Karim Amrullah (atau lebih dikenal dengan julukan HAMKA, yakni singkatan namanya), lahir tahun 1908, di desa kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat, dan meninggal di Jakarta 24 Juli 1981, Beliau lahir pada 17 Februari 1908 di kampung Molek,
  • Hamsad Rangkuti (lahir di Medan, 7 Mei 1943)
  • HASAN ASPAHANI, Lahir di Sei Raden, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kaltim, 9 Maret 1971 pada sebuah keluarga sederhana petani kelapa
  • Helvy Tiana Rosa lahir di Medan, 2 April 1970 adalah sastrawan, motivator menulis, editor dan dosen. Helvy memperoleh gelar sarjana sastra dari Fakultas Sastra UI. Gelar magister diperolehnya dari Jurusan Ilmu Susastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia.
  • Henriette Marianne Katoppo (Tomohon Sulawesi Utara, 9 Juni 1943 - Bogor, 12 Oktober 2007) adalah anak bungsu pasangan Elvianus Katoppo dan Agnes Rumokoij.
  • Herlinatiens (nama asli: Herlina Tien Suhesti; lahir di Ngawi, 26 April 1982) a
  • Hersri Setiawan (lahir 3 Mei 1936 di Yogyakarta) adalah seorang sastrawan Indonesia yang pernah lama ditahan di Pulau Buru karena keterlibatannya dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) pada tahun 1950-an
  • Ibnu Wahyudi (lahir di Ampel, Boyolali, 24 Juni 1958)
  • Idrus (Padang, 21 September 1921 - Padang, 18 Mei 1979, Sumatera Barat
  • Iswadi Pratama, lahir 8 April 1971 di Yogyakarta.
  • Iwan Martua Dongan Simatupang lahir di Sibolga, Sumatera Utara tanggal 18 Januari 1928.
  • Jose Rizal Manua (lahir di Padang, 14 September 1954) adalah seorang pujangga, sekaligus pendiri teater anak-anak, Teater Tanah Air, yang meraih juara pertama pada Festival Teater Anak-anak Dunia ke-9 di Lingen, Jerman, pada tanggal 14-22 Juli 2006[1].
  • Justina Ayu Utami adalah aktivis jurnalis dan novelis Indonesia, ia lahir di Bogor, 21 November 1968,
  • Liem Khing Hoo (Wlingi, Blitar, 25 Juli 1905 - Nongkojajar, 4 April 1945) adalah seorang penulis Tionghoa-Indonesia.
  • Mansur Samin (lahir di Batangtoru, Sumatra Utara, 29 April 1930)
  • Marah Roesli atau sering kali dieja Marah Rusli (lahir di Padang, Sumatera Barat, 7 Agustus 1889, meninggal di Bandung, 17 Januari 1968
  • Marga Tjoa (lahir 1943), yang lebih dikenal dengan nama Marga T., adalah salah seorang pengarang Indonesia yang paling produktif. Namanya mulai dikenal pada tahun 1971 lewat cerita bersambungnya, Karmila yang kemudian dibukukan dan difilmkan.
  • Medijanti Loekito (lebih dikenal dengan nama Medy Loekito; lahir di Surabaya pada 21 Juli 1962) adalah seorang penyair Indonesia yang telah mulai menulis sejak tahun 1978.
  • Moammar Emka (lahir di Tuban, Jawa Timur, 13 Februari 1974) dikenal sebagai penulis buku kontroversial, "Jakarta Undercover" (Sex in The City).
  • Mochtar Lubis (dilahirkan tanggal 7 Maret 1922 di Padang, meninggal tanggal 2 Juli 2004 di Jakarta) adalah seorang jurnalis dan pengarang ternama asal Indonesia.
  • Motinggo Busye, lahir di Kupangkota, Lampung, 21 November 1937, meninggal di Jakarta, 18 Juni 1999.
  • Ngarto Februana (lahir di Batu, Malang, 4 Februari 1967) adalah seorang novelis Indonesia.
  • Nova Riyanti Yusuf (lahir di Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia pada 27 November 1977) merupakan seorang sastrawan berkebangsaan Indonesia.
  • Nugroho Notosusanto (Rembang, 15 Juli 1930 - Jakarta, 3 Juni 1985) adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Pembangunan IV (1983-1985).
  • Nur Sutan Iskandar (Sungai Batang, Sumatera Barat 3 November 1893 - Jakarta 28 November 1975) adalah sastrawan Angkatan Balai Pustaka.
  • Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 29 Februari 1936) atau lebih dikenal dengan nama NH Dini adalah sastrawan, novelis, dan feminis Indonesia.
  • Oyos Saroso H.N. dilahirkan di Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, 16 Maret 1969. Pendidikan
  • Panji Utama, lahir di Tanjungkarang, Lampung, 25 Agustus 1970
  • Pramoedya Ananta Toer (Blora, Jawa Tengah 6 Februari 1925 – Jakarta 30 April 2006)
  • Primadonna Angela Mertoyono adalah seorang penulis asal Indonesia yang lahir di Rumbai pada tanggal 7 Oktober 1976.
  • Prof. Dr. Kuntowijoyo (juga dieja Kuntowidjojo; Sanden, Bantul, Yogyakarta, 18 September 1943–22 Februari 2005) adalah seorang budayawan, sastrawan, dan sejarawan dari Indonesia
  • Putu Wijaya (bernama asli I Gusti Ngurah Putu Wijaya) adalah seorang sastrawan yang dikenal serba bisa. Putu Wijaya lahir di Puri Anom, Tabanan, Bali pada tanggal 11 April 1944.
  • Radhar Panca Dahana (lahir di Jakarta, 26 Maret 1965) adalah sastrawan Indonesia. Ia menyelesaikan Program S1 Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Indonesia
  • Ramadhan K.H. yang nama lengkapnya adalah Ramadhan Karta  Hadimadja, dilahirkan di Bandung pada 16 Maret 1927, dan meninggal di rumahnya di Cape Town, Afrika Selatan pada 16 Maret 2006 setelah menderita kanker prostat selama ±3 bulan.
  • Ramadhan Karta Hadimadja, dilahirkan di Bandung pada 16 Maret 1927,
  • Ratih Kumala (1980-), lahir di Jakarta, 4 Juni 1980. Ia memperoleh pendidikan dari Fakultas Sastra Inggris Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
  • Remy Sylado (Makassar, 12 Juli 1945) ialah salah satu sastrawan Indonesia. Nama sebenarnya adalah Yapi Panda Abdiel Tambayong (ER: Japi Tambajong). Ia menghabiskan masa kecil dan remaja di Semarang dan Solo. Ia memiliki sejumlah nama samaran seperti Dova Zila, Alif Danya Munsyi, Juliana C. Panda, Jubal Anak Perang Imanuel, dsb di balik kegiatannya di bidang musik, seni rupa, teater, film, dsb dan menguasai sejumlah bahasa.
  • Rieke Diah Pitaloka Intan Permatasari (lahir di Garut, 8 Januari 1974) adalah seorang penulis buku, presenter, dan pemain sinetron.
  • Rio Haminoto (lahir: Jakarta, 15 Oktober 1973) adalah seorang penulis novel di Indonesia
  • S.H. Mintardja atau Singgih Hadi Mintardja (Yogyakarta, 26 Januari 1933 – Yogyakarta, 18 Januari 1999) adalah seorang pionir cerita silat dari Yogyakarta.
  • Sam Haidy (Lahir di Ciamis, Jawa Barat, 3 Februari 1984) adalah penyair dan aktivis media maya. Ia adalah penggagas genre "Puisi Pop", yaitu puisi yang berorientasi pada makna yang relevan dengan pemahaman masyarakat luas, ruang lingkupnya bukan untuk kalangan eksklusif sastra saja.
  • Sapardi Djoko Damono (lahir 20 Maret 1940 di Surakarta) adalah seorang pujangga Indonesia terkemuka. Karya-karyanya antara lain puisi Hujan Bulan Juni dan Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari. Pada tahun 1986 ia memenangkan penghargaan SEA Write Award. Ia kini mengajar bidang sastra di Universitas Indonesia
  • Seno Gumira Ajidarma (lahir 19 Juni 1958 di Boston) adalah penulis dari generasi baru di sastra Indonesia. Beberapa buku karyanya adalah Atas Nama Malam, Wisanggeni—Sang Buronan, Sepotong Senja untuk Pacarku, Biola tak berdawai, Kitab Omong Kosong, Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi, dan Negeri Senja.
  • Sitor Situmorang (lahir 24 Oktober 1924 di Harianboho, Samosir, Sumatera Utara)dengan nama Raja Usu adalah wartawan, sastrawan, dan penyair Indonesia. Ayahnya adalah Ompu Babiat Situmorang yang pernah berjuang melawan tentara kolonial Belanda bersama Sisingamangaraja XII.
  • Sjuman Djaya (lahir Jakarta, 5 Agustus 1934 - meninggal Jakarta, 19 Juli 1985)
  • Sobron Aidit (Tanjung Pandan, Belitung, 2 Juni 1934 - Paris, 10 Februari 2007) adalah penulis dan penyair
  • Subagio Sastrowardoyo (Madiun, 1 Februari 1924 – 18 Juli 1995) adalah penyair, penulis cerita pendek dan esei, serta kritikus sastra
  • Suparto Brata merupakan salah satu sastrawan berbahasa Jawa dan juga Indonesia. Lelaki kelahiran Surabaya, 23 Februari 1932
  • Sutan Takdir Alisjahbana (STA), (Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 - Jakarta, 17 Juli 1994), adalah sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta (1942), dan menerima Dr. Honoris Causa dari UI (1979) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987).
  • Sutardji Calzoum Bachri (lahir 1941 di Riau) adalah pujangga Indonesia terkemuka. Setelah lulus SMA Sutardji
  • Syahmardan, (lahir di Medan, 2 Februari 1932, meninggal di Jakarta, 26 November 2006), adalah sastrawan dan tokoh Betawi. Dia dikenal sebagai penyair, cerpenis, novelis, esais, dan penulis drama. Kebangkitan lenong, topeng Betawi, dan lain-lain tidak lepas dari tangannya.
  • Tajuddin Noor Ganie, S.Pd., M.Pd. (TNG) dilahirkan di kota Banjarmasin Kalimantan Selatan, pada tanggal 1 Juli 1958.
  • Taufiq Ismail (lahir 25 Juni 1935) ialah seorang sastrawan Indonesia.
  • Tengku Amir Hamzah adalah seorang sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru. Amir Hamzah bernama lengkap Tengku Amir Hamzah Pangeran Indera Putera lahir di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Timur pada tanggal 28 Februari 1911.
  • Titis Basino, dilahirkan pada 17 Januari 1939 di Magelang dengan nama lengkap Titis Retnoningrum Basino
  • Toto Sudarto Bachtiar (Cirebon, Jawa Barat, 12 Oktober 1929, meninggal karena serangan jantung di Cisaga, Banjar, Jawa Barat 9 Oktober 2007) adalah penyair Indonesia yang seangkatan dengan W.S. Rendra. Penyair angkatan 1950-1960-an ini dikenal masyarakat luas dengan puisinya, antara lain Pahlawan Tak Dikenal, Gadis Peminta-minta, Ibukota Senja, Kemerdekaan, Ode I, Ode II, dan Tentang Kemerdekaan.
  • Tulis Sutan Sati (Bukittinggi, Sumatra Barat, 1898 - 1942) adalah penyair dan sastrawan Indonesia Angkatan Balai Pustaka.
  • Udo Z. Karzi (lahir 12 Juni 1970 di Liwa, Lampung Barat) adalah seorang sastrawan Indonesia. Ia lulusan Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (1996).
  • Umar Junus dilahirkan pada 2 Mei 1934 di Silungkang, Sumatera Barat, Indonesia. Beliau memperoleh ijazah Sarjana Sastera dari Universitas Indonesia, Jakarta pada tahun 1959 dan Ijazah Doktor Falsafah dari Universiti Malaya pada tahun 1983.
  • Umar Kayam (Ngawi, Jawa Timur, 30 April 1932 - Jakarta, 16 Maret 2002) merupakan seorang sosiolog, novelis, cerpenis, dan budayawan berkebangsaan Indonesia.
  • Umbu Landu Paranggi (lahir 10 Agustus 1943 di Sumba) adalah seorang penyair Indonesia yang sering disebut sebagai tokoh misterius
  • Usmar Ismail lahir pada tahun 1921 di Bukittinggi, Sumatera Barat. Karirnya dumulai sebagai asisten sutradara di Perfini yang diidrikan pada tahun 1950. Pada tahun 1952 - 1953 melanjutkan studi di Universitas Los Angeles jurusan film dan mendapatkan gelar Bachelor of Arts. Beliau meninggal dunia pada tahun 1971.
  • Utuy Tatang Sontani (Cianjur, 1 Mei 1920 - Moskwa, 17 September 1979) adalah seorang sastrawan Angkatan 45 terkemuka.
  • Widji Thukul, bernama asli Widji Widodo, lahir di kampung Sorogenen Solo, 26 Agustus 1963 dari keluarga tukang becak. Mulai menulis puisi sejak SD, dan tertarik pada dunia teater ketika duduk di bangku SMP.

  • Willibrordus Surendra Broto Rendra (lahir Solo, 7 November 1935) adalah penyair ternama yang kerap dijuluki sebagai "Burung Merak". Ia mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta pada tahun 1967. Wafat pada hari Kamis, 6 Agustus 2009 pkl. 22.05 wib di RS. Mitra Keluarga, Depok.
  • Y. Wibowo lahir di Lampung, 3 Desember 1974. Menulis
  • Yonathan Rahardjo (Bojonegoro, Jawa Timur 17 Januari 1969) adalah sastrawan Indonesia yang lebih dikenal sebagai penyair yang telah memberi warna baru bagi perkembangan dunia sastra Indonesia.
  • Yusuf Bilyarta Mangunwijaya (Ambarawa, Kabupaten Semarang 6 Mei 1929 - Jakarta 10 Februari 1999), dikenal sebagai budayawan, arsitek, penulis, rohaniwan, aktivis dan pembela 'wong cilik'. Anak sulung dari 12 bersaudara pasangan suami istri Yulianus Sumadi dan Serafin Kamdaniyah.
  • Zainal Afif (lahir di Lhok Sukon, Aceh Utara pada 25 April 1936, meninggal dunia di Huddinge, daerah sekitar 15 kilometer di luar Stockholm, Swedia, pada tanggal 28 Oktober 2004) adalah seorang penyair Aceh.
  • Zainuddin Tamir Koto (lahir di Tanjung Mutiara, Sumatera Barat, 14 Desember 1941) adalah sastrawan Indonesia. Zainuddin Tamir Koto lebih dikenal dengan panggilan Zatako.

Selasa, 28 Februari 2012

5 buah E-currency Indonesia


Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya e-currency atau online paymen atau paymen processor mungkin masih banyak lagi istilahnya. Untuk e-currency milik orang asing yang mungkin banyak yang sudah tahu di antaranya seperti : paypai, okpay, libertyserve, perfectmoney, GlobalDigitalPay dan masih banyak lagi jenisnya. Seperti negara tetangga kita malaysia yang memiliki e-currency sendiri seperti mynetgold, kita patut berbangga karena indonesia sudah mempunyai e-currency sendiri walau tergolong masih masih baru tapi sudah layak untuk kita pakai. E-currency indonesia :

1. Ipaymu
Ipaymu adalah salah satu payment processor yang sudah memliki sistem yang cukup baik. Payment processor ini sudah terhubung oleh 21.000 ATM (87 Bank) yang ada di Indonesia. Selain itu ipaymu juga memiliki fitur :
a. Rekening bersama atau yang disebut dengan Escrow
b. Credit card Web Processing
c. Debit Card Web Processing
d. Tarik Tunai ATM
e. Pengiriman Bank dan 4000 Kantor Pos
Keunggulan :
Manfaat Untuk Pengguna:

• Free Setup, Simple Payment!
• Integrasi Produk Donasi, Subscription, Shopping Cart & Pembayaran Cepat!
• Integrasi ATM-Web Bisnis Anda
• Integrasi ATM Bersama & ATM Prima
• Transaksi Online Aman & Cepat
• Tanpa Pemrograman, Plug & Play!
• Transaksi Domestik & Internasional

Manfaat Untuk Merchant:

• Meningkatkan Penjualan Tanpa Credit Card
• Notifikasi Payment Instant
• Integration Webstore Cepat
• Mengurangi Kesalahan Rekonsiliasi.
• Menerima Pembayaran dari Non-Member IPAYMU

Merchant yang sudah terhubung :
 pulsawae.com, voucherbali.com, nasionalbootcamp.com,mysellr.com

2. Unik (Uang elektronik)
Unik adalah payment processor yang memberikan deposit gratis sebesar 5000 dan dapat tukarkan dengan pulsa secara gratis. Unik juga menawarkan pembayaranyan online yang aman. UNIK adalah layanan terbaru yang memberikan solusi bagi masalah pembayaran di Indonesia. UNIk didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk membayar tagihan bulanan, isi ulang pulsa dan banyak hal lain secara online maupun SMS. Layanan ini terpisah dari rekening bank pribadi menjadikan UNIK alat pembayaran yang aman tanpa menimbulkan resiko penyalahgunaan identitas financial Anda. UNIK Aman – karena akun Anda tidak terhubung dengan rekening bank maupun kartu kredit Anda yang secara otomatis mengurangi resiko penyalahgunaan yang dapat terjadi apabila QAnda memaparkan data financial Anda pada publik. UNIK juga menerapkan system one time password, kode rahasia yang akan dikirimkan langsung melalui SMS ke HP Anda untuk memastikan bahwa hanya Anda yang dapat melakukan transaksi menggunakan akun UNIK Anda. UNIK Cepat – Transaksi yang dilakukan menggunakan UNIK terjadi secara langsung, apakah itu pembelanjaan online, isi pulsa, ataupun pengiriman uang, transaksi terjadi pada saat itu juga tanpa jeda waktu, dengan begitu Anda akan mengetahui status transaksi Anda saat itu juga.  UNIK Mudah – Sangat mudah menggunakan UNIK. Setelah memiliki akun UNIK, melakukan transaksi hanyalah sebatas memasukkan nomor HP Anda, PIN dan kode rahasia yang kami kirimkan e HP Anda. Mudah , tanpa repot. UNIK adalah perusahaan Indonesia yang bertempat di Jakarta dan berdiri sejak tahun 2010. Merchant yang sudah terhubung : Tokopedia, Telkom, PLN, Speedy, Pulsa isi ulang, voucher Game.

3. Fasapay
Adalah e-currency yang tak jauh beda dengan e-currency yang ada diatas yang dapat dipakai buat transaksi jual beli online seperti toko pakaian online,toko buku online, barang eletronik serta produk lainnya, dan atau jasa di toko online di internet yang sudah menjadi afiliasi FasaPay.

4. BCAKlikpay
Adalah e-curreny yang dikelola oleh PT. Bank Central Asia dan tak jauh beda dengan e-currecy diatas. Bedanya adalah hanya untuk Nasabah Bank BCA dan sudah memiliki klikbca dan Key BCA saja yang bisa memakai fasilitas ini.

5. MandiriKlikPay
Adalah e-curreny yang dikelola oleh Bank MANDIRI dan tak jauh beda dengan e-currecy diatas. Bedanya adalah hanya untuk Nasabah Bank Mandiri dan sudah memiliki e-banking saja yang bisa memakai fasilitas ini.

Dari semua e-currency diatas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun semua tergolong e-currency yang dapat dipercaya dan sudah tentu aman. Semoga catatan ini dapat membantu anda yang mencari jenis-jenis e-currency yang anda di Negeri tercinta ini, dan maju terus produk anak bangsa.