Teknologi bibit sukun sambung ini diindikasi adalah pertama di dunia karena relatif sulit dilakukan, namun dengan penelitian yang lama serta formula yang ditemukan keberhasilan bisa dicapai di atas 80 persen.
Padang (ANTARA News) - Para peneliti dari Kantor Ketersediaan Pangan, Ketahanan Pangan Pemerintah Kota (Pemkot) Padang berhasil mengembangkan tanaman nangka yang berbuah sukun setelah sebelumnya juga berhasil mengembangkan tanaman jambu berbuah cengkeh.
Demikian disampaikan Kepala Seksi Ketersediaan Pangan, Kantor Ketahanan Pangan Pemkot Padang Rasmi R, S.St. M.Si, di Padang, Rabu.
"Caranya adalah dengan menyambung pucuk sukun dengan bibit nangka ataupun pohon nangka yang sudah berbuah. Pohon ini bisa digabungkan ditandai dengan nama ilmiahnya sukun `Arthocarpus altilis` sedangkan nangka adalah `Arthocarpus integra`," kata Rasmi lagi.
Rasmi mengatakan nangka adalah nama sejenis pohon, sekaligus buahnya.
Ia mengatakan, cara mengembangkannya cukup mudah yakni dengan cara mengambil bibit nangka, potong pucuknya dan sambungkan dengan pucuk sukun.
"Penanam juga dapat berkreasi dengan pohon nangka, potong pohon nangka setinggi 1,5 meter, biarkan sampai bertunas," katanya kemudian sambung dengan pucuk sukun, nanti akan didapatkan sukun yang berbuah diujung atau dipucuk sedangkan nangka berbuah di pangkal batang.
Penampilan tanaman itu bahkan juga akan lebih menarik yang sekaligus komoditi pangan ini bisa `menghentikan impor beras, jika sepakat mengembangkan pohon tersebut sebagai program penghijauan dan bukan menanam kayu.
Ia memperkirakan bahwa jutaan ton karbohidrat bisa dihasilkan oleh pohon nangka berbuah sukun itu. Sukun bisa diolah jadi beras sukun ataupun tepung sukun.
Sementara itu teknologi bibit sukun sambung ini diindikasi adalah pertama di dunia karena relatif sulit dilakukan, namun dengan penelitian yang lama serta formula yang ditemukan keberhasilan bisa dicapai di atas 80 persen.
"Karena itu program ini bisa lebih dikembangkan agar ketersediaan oleh lembaga-lembaga terkait untuk memenuhi ketersediaan pangan atau pangan pengganti beras dengan sukun," katanya.
(F011)
Sukun (Breadfruit)
Nangka (Jackfruit)
Padang (ANTARA News) - Para peneliti dari Kantor Ketersediaan Pangan, Ketahanan Pangan Pemerintah Kota (Pemkot) Padang berhasil mengembangkan tanaman nangka yang berbuah sukun setelah sebelumnya juga berhasil mengembangkan tanaman jambu berbuah cengkeh.
Demikian disampaikan Kepala Seksi Ketersediaan Pangan, Kantor Ketahanan Pangan Pemkot Padang Rasmi R, S.St. M.Si, di Padang, Rabu.
"Caranya adalah dengan menyambung pucuk sukun dengan bibit nangka ataupun pohon nangka yang sudah berbuah. Pohon ini bisa digabungkan ditandai dengan nama ilmiahnya sukun `Arthocarpus altilis` sedangkan nangka adalah `Arthocarpus integra`," kata Rasmi lagi.
Rasmi mengatakan nangka adalah nama sejenis pohon, sekaligus buahnya.
Ia mengatakan, cara mengembangkannya cukup mudah yakni dengan cara mengambil bibit nangka, potong pucuknya dan sambungkan dengan pucuk sukun.
"Penanam juga dapat berkreasi dengan pohon nangka, potong pohon nangka setinggi 1,5 meter, biarkan sampai bertunas," katanya kemudian sambung dengan pucuk sukun, nanti akan didapatkan sukun yang berbuah diujung atau dipucuk sedangkan nangka berbuah di pangkal batang.
Penampilan tanaman itu bahkan juga akan lebih menarik yang sekaligus komoditi pangan ini bisa `menghentikan impor beras, jika sepakat mengembangkan pohon tersebut sebagai program penghijauan dan bukan menanam kayu.
Ia memperkirakan bahwa jutaan ton karbohidrat bisa dihasilkan oleh pohon nangka berbuah sukun itu. Sukun bisa diolah jadi beras sukun ataupun tepung sukun.
Sementara itu teknologi bibit sukun sambung ini diindikasi adalah pertama di dunia karena relatif sulit dilakukan, namun dengan penelitian yang lama serta formula yang ditemukan keberhasilan bisa dicapai di atas 80 persen.
"Karena itu program ini bisa lebih dikembangkan agar ketersediaan oleh lembaga-lembaga terkait untuk memenuhi ketersediaan pangan atau pangan pengganti beras dengan sukun," katanya.
(F011)
Editor: Ella Syafputri
0 komentar:
Posting Komentar