TEMPO.CO , Jakarta--Diego dan Richard, masing-masing berusia 6 tahun, terlihat sangat asyik mengusapkan jemari mungil mereka di atas layar ponsel milik orang tuanya.
Siswa Taman Kanak-kanak Kristen Penuai di kawasan Cicaheum, Bandung, ini tentu bukan sedang membersihkan layar ponsel tersebut, melainkan mereka sedang belajar mengenal berbagai angka.
Melalui aplikasi Baby Write Number, jemari dua bocah itu tinggal mengikuti titik-titik berurutan yang tampil di layar. Titik-titik itu kemudian membentuk sebuah angka.
Ketika sudah terangkai sempurna, ada suara yang menunjukkan angka berapa itu. »One, satu,” ucap Diego menirukan bunyi di ponselnya.
Nora Sarumpaet, guru TK Penuai, mengatakan aplikasi ini memudahkan mereka mengajarkan mengenal angka. »Selain gampang, anak-anak senang karena mendapat cara belajar baru,” tuturnya.
Siapa sangka, software yang tergolong sederhana itu berhasil menyabet juara pertama di kompetisi aplikasi tingkat dunia yang digelar Nokia, Create 4 Millions, untuk kategori Access to Knowledge.
Sang pembuat, Mico Wendy, Direktur PT Konsep Dot Net, berhak memboyong hadiah 50 ribu euro atau sekitar Rp 615 juta. »Saya akan mengembangkan aplikasi lain yang bermanfaat,” ucapnya.
Ayah dua anak ini terdorong untuk membuat aplikasi pendidikan karena ia melihat semakin banyak anak balita yang gemar bermain ponsel dan komputer tablet.
Sayangnya, selama ini mereka lebih banyak disuguhkan game berisi kekerasan. »Saya ingin ada permainan yang membuat anak belajar,” ujar Mico.
Butuh waktu tiga bulan untuk membangun aplikasi ini sebelum akhirnya masuk ke Nokia Store pada Mei 2011. Kini, Baby Write Number App sudah dapat diunduh dari berbagai penjuru dunia.
Uniknya, India adalah negara yang paling banyak mengunduh aplikasi buatan Mico bersama 10 rekannya itu. Kemudian barulah disusul Indonesia.
Selain Baby Write Number, ada lima seri aplikasi serupa, yakni Baby Draw Shape, Baby Play Card Animal and Alphabet, serta Baby Scratch Number and Alphabet.
Seperti di Baby Write Number, Baby Draw Shape App membantu anak mengenal bentuk sederhana dengan cara merangkai titik-titik berurutan. Hasilnya, akan tampil segitiga, persegi panjang, trapesium, dan lainnya.
Sedangkan dalam aplikasi Baby Play Card Animal and Alphabet, anak akan diperkenalkan dengan gambar dan nama binatang serta huruf melalui kartu.
Adapun di software Baby Scratch Numbers and Alphabet, anak akan diminta menggosok layar ponsel untuk menemukan angka atau huruf yang tersembunyi di dalamnya. Jika sudah terlihat jelas, ada suara yang menerangkan angka atau huruf yang tertera pada layar.
Tantangan dalam membuat aplikasi ini, menurut Mico, ada pada input suara, gambar, dan sensitivitas fitur sentuhnya. »Tersedia dua pilihan bahasa, Indonesia dan Inggris,” ujarnya.
Mico memang bukan pemain baru di dunia software. Sebelum membuat aplikasi Baby Write, ia kerap mendapat proyek untuk membangun peranti lunak bisnis.
»Tapi biasanya 'makan hati' karena sering diatur klien dan software-nya tidak sesuai dengan keinginan kami,” ujarnya. »Sedangkan kalau membuat aplikasi sendiri, kami bebas bereksplorasi.”
Masuk ke dunia aplikasi mobile juga membuat Mico bersemangat untuk bersaing dengan software developer yang kebanyakan masih berusia 20 tahunan.
»Saya harus tetap berjiwa muda dan membuktikan bisa melawan mereka,” kata pria 40 tahun ini.
ANWAR SISWADI | RINI KUSTIANI