Senin, 21 Mei 2012

Hadrah - Kesenian Daerah Khas Kalimantan Selatan Terancam Punah


Penampilan Seni Tari dan Qasidah Hadrah, di acara Halal Bi Halal Jhonlin

"Seni budaya merupakan warisan dari para leluhur yang tidak boleh hilang atau terlupakan, terlebih yang bercirikan etnis dan keagamaan tertentu, salah satunya kesenian Hadrah" ujar seorang pemerhati seni Hadrah Aliansyah. “Hal ini terjadi seiring derasnya arus globalisasi, warisan leluhur yang mulai memudar, bahkan terancam punah karena tergeser oleh 'budaya' baru yang dipengaruhi oleh dunia barat” tambah Madani selaku pembawa sekaligus pemerhati seni di Tanah Bumbu.

 “Hadrah adalah perpaduan seni membawakan gendang dengan para penari yang menari dengan gaya duduk serta lenggak- lenggok lemah gemulai disertai gerakan yang dimodifikasi hingga timbul satu kesatuan gerak,  semoga kita dapat menghidupkan kembali seni budaya bukan hanya karena sukuisme atau ego kedaerahan, tapi mewariskan kepada generasi muda dan menyatukan kelompok dengan kesenian Hadrah” Ujar Aliansyah bersemangat.  Tidak bermaksud 'menghakimi' atau anti pati terhadap perkembangan informasi dan modernisasi, setidaknya, perkembangan kesenian modern juga di imbangi dengan eksistensi kesenian daerah. Seni Hadrah,  kini jarang ditampilkan dalam berbagai kegiatan. Kecuali pada waktu-waktu tertentu bahkan menurutnya ada sebagian anak muda yang tidak kenal tentang hadrah. "Karena itu sangat disayangkan jika warisan leluhur ini hilang yang disebabkan oleh tidak adanya regenerasi," ujar Aliansyah. 

Hadrah adalah kesenian lokal yang termasuk dalam jenis musik Drum Ensemble yang biasa digunakan sebagai iringan untuk menyanyikan nyanyian yang sifatnya memuji agama Islam. Kesenian ini terdiri dari beberapa rebana antara 8 atau bahkan 10 rebana yang dimainkan dalam musik Ensemble ini.Bahkan ada yang mengatakan kesenian ini bisa menyembuhkan penyakit stroke dan memperlancar peredaran darah. 

Hal ini cukup beralasan karena dalam memainkan alat musik dalam tradisi ini, para pemain memainkannya dengan cara memukul dengan tangan kosong. Hal inilah yang berdampak dalam memperlancar peredaran darah. Selain bernilai sejarah, ternyata kesenian ini juga dapat memberikan dampak – dampak positif lain. Tradisi ini adalah harta yang sangat berharga yang sangat perlu untuk dilestarikan. 

Apakah anak cucu juga dapat menikmati kesenian Hadrah ini kelak? hanya kita yang bisa menjawabnya.


Sumber:http://jhonlinmagz.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar