123rf.com
Daging sapi siap diolah
REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta, 8/2 (ANTARA) - Peneliti asal Indonesia menemukan bakteri yang berasal dari daging sapi lokal mampu mengawetkan olahan daging. Demikian laporan penelitian saat Seminar ITSF tentang Pengetahuan Alam dan Teknologi di Balai Kartini, Jakarta pada Rabu (8/2).
"Bakteriosin yang diproduksi oleh bakteri asam laktat efektif menjadi pengawet makanan alami, namun hal itu terbatas karena sifat antimikrobanya hanya aktif dalam kondisi asam. Kami menemukan plantaricin sebagai salah satu jenis bakteriosin yang diproduksi 'Lactobacillus plantarum' dari daging sapi lokal," kata peneliti Irma Isnafia Arief seusai seminar.
"Ada penerbit di Jerman yang ingin siarkan penemuan saya dengan hanya mengirim laporan penelitian ini kemudian dibayar dengan sistem royalti," kata Irma menambahkan jika telah diterbitkan dan dikenal masyarakat dunia maka akan menaikkan nama Indonesia.
Untuk penelitian lanjutan, Irma memperkirakan dalam waktu satu tahun dia bisa mendapatkan "Lactobacillus" yang benar-benar murni.
"Kami perkirakan kalau ada dananya kami bisa selesaikan dalam jangka waktu satu tahun dan akan bisa daftar paten," harap Irma yang menambahkan Universitas Osaka di Jepang telah mengajak kerja sama pelanjutan penelitian tersebut.
"Bakteriosin yang diproduksi oleh bakteri asam laktat efektif menjadi pengawet makanan alami, namun hal itu terbatas karena sifat antimikrobanya hanya aktif dalam kondisi asam. Kami menemukan plantaricin sebagai salah satu jenis bakteriosin yang diproduksi 'Lactobacillus plantarum' dari daging sapi lokal," kata peneliti Irma Isnafia Arief seusai seminar.
"Ada penerbit di Jerman yang ingin siarkan penemuan saya dengan hanya mengirim laporan penelitian ini kemudian dibayar dengan sistem royalti," kata Irma menambahkan jika telah diterbitkan dan dikenal masyarakat dunia maka akan menaikkan nama Indonesia.
Untuk penelitian lanjutan, Irma memperkirakan dalam waktu satu tahun dia bisa mendapatkan "Lactobacillus" yang benar-benar murni.
"Kami perkirakan kalau ada dananya kami bisa selesaikan dalam jangka waktu satu tahun dan akan bisa daftar paten," harap Irma yang menambahkan Universitas Osaka di Jepang telah mengajak kerja sama pelanjutan penelitian tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar