Senin, 04 Juni 2012

Alumni Aeronotika dan Astronotika ITB Dianugerahi Penghargaan oleh Ratu Inggris



LONDON, itb.ac.id - ITB kembali berbangga hati. Salah satu alumni Aeronotika dan Astronotika ITB lulusan tahun 2000, Asmayani Tjokronegoro, berhasil mengharumkan nama almamater ITB dengan memperoleh reputasi tingkat dunia dalam bidang keselamatan transportasi. Bertempat di Istana Buckingham pada 24 Februari 2012 lalu, Asmayani dianugerahi penghargaan atas dedikasi kerjanya di bidang Keselamatan Penerbangan langsung oleh Ratu Inggris, Queen Elizabeth II, dalam sebuah jamuan makan siang. Yani bersama timnya berhasil menyusun sebuah sistem perencanaan keselamatan penerbangan yang dianggap paling baik di Inggris.

Setelah lulus dari ITB pada tahun 2000, wanita yang akrab disapa Yani ini bekerja di Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebagai penyelidik keselamatan udara. Sejak kuliah, Yani memang telah tertarik pada bidang Keselamatan Penerbangan. Banyaknya kecelakaan penerbangan yang disebabkan oleh faktor kesalahan manusia membuat Yani lebih memfokuskan studinya pada human factor. Yani berpartisipasi dalam banyak penyelidikan kecelakaan maupun insiden penerbangan, dan turut serta mengembangkan KNKT.
Setelah menimba pengalaman selama 4 tahun lebih di KNKT, Yani pindah ke Inggris untuk melanjutkan studinya di Universitas Cranfield. Dengan perolehan penghargaan "Course Director's Most Outstanding Student", Yani lulus dan memperoleh gelar masternya dalam bidang Human Factors and Safety Assessment in Aeronautics di Universitas Cranfield.

Universitas Cranfield merupakan universitas yangĂ‚  berhasil memperoleh penghargaan terhormat "Queen's Anniversary Prize for Higher Education", setelah bersaing dengan 18 universitas dan 3 institusi perguruan tinggi lainnya. Universitas ini dianugerahi penghargaan sebagai pionir dunia dalam mengembangkan keselamatan penerbangan melalui riset dan pelatihan dalam investigasi kecelakaan udara. 

Sembari melanjutkan studinya, Yani juga bekerja sebagai konsultan sebuah perusahaan riset keselamatan penerbangan. Dalam masa tersebut, Yani terlibat dalam banyak proyek riset penting dengan spesialisasi bidang kebakaran, keselamatan kabin, dan analisis kecelakaan untuk berbagai badan penerbangan penting. Ia juga menjadi manajer proyek sebuah riset kebutuhan keselamatan kabin dalam pelatihan pemadaman kebakaran untuk awak kabin.

Yani saat ini bekerja sebagai pengajar di Departemen Transportasi Udara Cranfield. Departemen tersebut merupakan tempat dimana Pusat Investigasi Keselamatan dan Kecelakaan melakukan pengembangannya dalam pekerjaan keselamatan penerbangannya. 

Sumber: Disadur dari berbagai artikel

Sumber:http://www.itb.ac.id

0 komentar:

Posting Komentar