Alat musik asal Jawa Barat, karinding, diharapkan dapat menyusul alat musik angklung untuk menjadi salah satu warisan budaya yang disahkan oleh UNESCO. Pernyataan ini diungkapkan oleh Iman Noor Adi, selaku Direktur Program di Republik of Entertainment yang turut serta mengenalkan angklung ke mancanegara melalui kegiatan tahunan, Bambu Nusantara.
“Setelah kita mencapai tujuan dengan mengenalkan angklung ke mancanegara, sekarang kita ingin membantu karinding untuk mendunia. Karena itulah, pada tahun ini, Bambu Nusantara yang kelima akan banyak menampilkan kesenian karinding,” ungkapnya saat jumpa pers Senin (26/9) siang.
Menurut Iman, sekarang masyarakat sedang bersuka ria dengan alat musik karinding, terbukti dari banyaknya komunitas yang ada di Jawa Barat. “Di Bandung saja ada sekitar 25 komunitas yang memainkan karinding, di daerah lain masih banyak,” ucapnya. Di saat karinding sedang mewabah ke masyarakat inilah, kita juga turut membantu untuk mengekspos alat musik tersebut.
Sekarang ini, karinding lebih banyak dimainkan oleh anak muda, itu juga memperkuat keinginan kita untuk menjadikan karinding sebagai warisan budaya. Akan tetapi, pengakuan dari UNESCO hanyalah bonus dari berbagai usaha untuk pelestarian karinding, karena karinding merupakan alat musik lama yang baru muncul kembali. “Kami tidak ingin muluk-muluk, biarkan saja pelestarian ini berjalan layaknya angklung kemarin,” jelas Iman.
Dalam Bambu Nusantara 5 yang digelar pada 1-2 Oktober 2011, ada sekitar dua ratus musisi karinding yang akan berkolaborasi dan memainkan beberapa komposisi.
Sumber: National Geographic Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar