BEKASI — Sejumlah 25 perguruan silat Kota Bekasi menyatakan sikap menentang rencana Walikota Bekasi, Rachmat Effendi, yang akan membangunan gedung Pusat Pelatihan Taekwondo bertaraf internasional di Harapan Mulya, Kota Bekasi.
“Para pelestari budaya, khususnya seni beladiri pencak silat ini sangat kecewa setelah mendengar kebijakan Walikota Bekasi yang akan membangunan gedung Pusat Pelatihan Taekwondo,” kata Indra Gunawan, Ketua DPC Perguruan Silat Cingkrik Goning, Kota Bekasi kepada Harian Terbit, Senin (16/7) petang.
Menurut Indra, sikap tersebut sudah disampaikan pada acara “Deklarasi Forum Silaturahmi Perguruan Silat se Kota Bekasi” yang dirangkaikan kegiatan “Festival Pencak Silat”, berlangsung Minggu (15/7).
“Kami tak segan-segan untuk turun menuntut kebijakan tersebut, agar mendapatkan juga porsi serta kebijakan yang sama bagi budaya lokal seperti pencak silat ini,” kata Indra.
Setelah terbentuknya Forum Silaturahmi Silat Kota Bekasi ini, menurut Indra, pihaknya berencana akan menemui Walikota Bekasi, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Dinas Pemuda Olah Raga Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) dan DPRD Kota Bekasi.
“Bukan untuk kontrak politik melainkan untuk meminta duduk bersama dalam menyikapi kebijakan tersebut,” tambah Indra.
Indra menambahkan, setelah sekian tahun mati suri, akhirnya aktivis dan praktisi pencak silat di Kota Bekasi menunjukan tajinya kembali. Hal ini juga menjadi barometer bagi perguruan silat se Kota Bekasi.
Festifal Pencak Silat ini sendiri dihadiri oleh 25 perguruan silat yang ada di Kota maupun Kabupaten Bekasi. Antara lain Perguruan Silat Cingkrik Goning, Sanggar Mad Peci, MS Jalan Enam Pengasinan, Perisai Diri serta perguruan lainnya. Walikota Bekasi sendiri tidak hadir. //aliem
0 komentar:
Posting Komentar