Selasa, 31 Januari 2012

'Ngamumule' Situs Gunung Padang Cianjur

Meriahnya 'Ngamumule' Situs Gunung Padang Cianjur
INILAH.COM, Cianjur - Minggu (29/1/2012) pagi, Situs Megalitikum Gunung Padang di Desa Karyamukti Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur tampak meriah.

Berbagai macam instalasi seni dan performance art disiapkan saat memasuki kawasan peninggalan zaman prasejarah tersebut. Bebegig (Orang-orangan sawah), pembacaan puisi, maupun happening art, ikut meramaikan suasana kala itu.

Saat itu, sedang digelar kegiatan Ritus Budaya 2012 Ngamumule Situs Gunung Padang kerja sama Departemen Energi Sumber Daya Manusia dan Lingkungan Hidup (ESDM-LH) DPD PDI Perjuangan Jabar dan Lokatmala Institute.

Direktur Lokatmala Institute Eko Wiwid mengatakan, tema yang diusung 'Ngamumule Situs Gunung Padang' memiliki arti peristiwa budaya dan gerakan moral pemulyaan alam dan lingkungan sekitar situs yang terletak di Desa Karyamukti Kecamatan Campaka itu.

Menurut Eko, situs megalitikum Gunung Padang merupakan salah satu peninggalan sejarah peradaban manusia di Indonesia. "Kegiatan ini merupakan bentuk penyadaran lingkungan yang dikemas sebagai kegiatan sosial melalui berbagai seni refleksi, pertunjukan, seperti teatrikal, tari dan musik tradisional, pembacaan puisi atau sajak, monolog, dan lainnya," terang Eko kepada INILAH.COM di sela-sela kegiatan, Minggu (29/1/2012).

Menurut Eko, gerakan sosial dan budaya ini merupakan bentuk upaya menumbuhkembangkan kesadaran pemuliaan alam dan kepedulian terhadap nilai-nilai sejarah dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

Ketua Departemen ESDM-LH DPD PDIP Jabar Saep Lukman mengatakan situs megalitikum Gunung Padang merupakan bukti sejarah di Cianjur. Keberadaannya secara jelas dan nyata menunjukkan kejeniusan dan mampu menciptakan sesuatu yang bisa mendorong masyarakat lebih sadar dan peduli terhadap lingkungan maupun pengetahuan alam.

"Situs Megalitikum Gunung Padang yang konon tercipta ribuan tahun silam, kini memang hanyalah tumpukan batu andesit dengan berbagai ukuran. Namun dibalik semua itu, jika ditelusuri lebih dalam, setiap milimeter area situs menyimpan nilai sejarah yang tentunya sangat besar kaitan ilmu pengetahuan dan ajaran-ajaran rasa," kata Saep yang juga sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur itu.


Sumber:http://www.inilahjabar.com

0 komentar:

Posting Komentar